Warga Indonesia Timur Gelar Unjuk Rasa di Depan Gedung KPU dan Bawaslu

saranginews.com, JAKARTA – Masyarakat Indonesia bagian timur yang tergabung dalam organisasi “Aksi Menyelamatkan Demokrasi” hari ini menyerang kantor KPU dan melakukan demonstrasi.

Aksi demonstrasi tersebut terkait pemilihan kembali anggota DPRD DKI, KPU Kota Jakarta Utara atas keputusan MK Nomor 09-01-1411/PHPU.DPR-DPRD-XXII/2024.

BACA JUGA: KPU Panggil Tokoh PPK yang Berpesta di Tangerang

Pengunjuk rasa menilai pengulangan pernyataan resmi tersebut tidak akurat dan tidak sesuai dengan keputusan Mahkamah Konstitusi.

Aksi masyarakat ini memblokir Jalan Imam Bonjol dan menuntut agar perwakilan KPU mereka di Indonesia diterima.

BACA JUGA: Ribuan orang protes terhadap penghematan perumahan pemerintah

“Sekitar 20% warga DKI merupakan etnis Melanesia yang berasal dari NTB, NTT, Sulawesi, Maluku, dan Papua,” kata koordinator aksi Sandri Rumanama.

Durasi acara di depan KPU-RI sekitar 3 jam yang diawasi ketat oleh pihak kepolisian, dan dalam perbincangan tersebut mereka mengganti dan membakar ban bekas di dekat jalan raya.

BACA JUGA: Menurunnya Daya Beli, Unjuk Kerja Melawan UMK di Jabar

Masyarakat pun meneriaki KPU-RI agar tidak membenarkan hasil rekapitulasi pleno di Jakarta Utara, karena dianggap salah.

“Jangan sampai KPU membenarkan hasil proses inkonstitusional tersebut,” teriak mereka.

KPU-RI akhirnya menerima perwakilan masyarakat dan melakukan pembicaraan. Setelah itu, massa melakukan long march menuju Bavaslu RI.

Roger Wakil Rakyat Papua dalam pidatonya di Bawaslu-RI: “Jangan pandang hak kami, kami siap mati demi harga diri”

Massa menuntut Bawaslu merekomendasikan agar proses pemindahan yang dianggap cacat hukum oleh KPU Jakarta Utara itu dibatalkan.

“Kami berharap Bavaslu tidak menutup mata terhadap persoalan ini, proses ini bertentangan dengan Konstitusi dan tidak sesuai putusan Mahkamah Konstitusi,” teriak massa. (flo/jpnn)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *