saranginews.com, JAKARTA – Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP Partai Golkar Lodewijk F. Paulus mengatakan pihaknya siap menunggu Irjen Pol Jateng Ahmad Luthfi sebelum serius memperkenalkan diri. Pada pemilu pemerintah Jawa Tengah.
Jadi kita tunggu sampai dia pensiun. Ada waktu, katakanlah 7-10 hari, dan akan dilakukan survei, kata Lodewijk, Kamis, di Kantor DPP Golkar, kawasan Slipi, Jakarta Barat.
BACA JUGA: Golkar umumkan beberapa calon partai untuk Pilkada 2024, antara lain Dataran Tinggi Sumatera Utara, Riau, dan Papua
Menurut Lodewijk, Golkar sangat menghormati profesionalisme Ahmad Luthfi dalam menjalankan tugasnya sebagai Kapolda. Itu sebabnya pihaknya belum mau memberikan arahan politik kepada Ahmad Luthfi.
Sembari menunggu keputusan pensiun Ahmad Luthfi, Golkar juga memberi kesempatan kepada Jawa Tengah untuk mencari calon yang layak di Pilgub Jateng.
BACA JUGA: Golkar Keluarkan Surat Pelatihan kepada Babah Aluni di Pilkada Jakarta
Pencarian calon pengusung Golkar akan semakin dinamis setelah Ketua DPP Gerindra Sudaryono mengundurkan diri dari Pilgub Jateng.
“Pak Sudaryono mundur dari pencalonan gubernur, sehingga mengubah peta politik,” ujarnya.
BACA JUGA: ASR punya peluang terbesar, menurut survei internal Golkar
Karena itu, dia berharap dalam waktu dekat DPP Golkar bisa menemukan dua orang yang cocok di Pilkada Pemprov Jateng.
Sebelumnya, Partai Golkar secara bulat menyetujui Kapolda Jateng Irje Ahmad Luthfi maju pada Pilkada Jateng 2024.
FYI: Berdasarkan berbagai survei, Ahmad Luthfi dan Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep memimpin bursa Pilkada 2024 di Jawa Tengah.
Ketua Komisi Pemenangan Pemilihan Umum (Bapilu) Golkar Jawa Tengah M Iqbal menilai nama Kaesang tidak ada pengaruhnya.
Meski demikian, pihaknya tak menutup kemungkinan mempertimbangkan nama Kaesang untuk masuk pada bursa Pilkada 2024 di Jawa Tengah.
Apalagi, ia kini punya waktu satu bulan lagi untuk mengkaji situasi politik di Jawa Tengah untuk persiapan Pilgub 2024-2029. (antara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAGI… Golkar yakin hal ini bisa mendongkrak pilihan Ridwan Kamil di Jakarta