34 Ribu Nelayan di Kepri Dapat Perlindungan Sosial dari BPJS Ketenagakerjaan

saranginews.com, BATAM – Kantor Wilayah BPJS Ketenagakerjaan menyasar perlindungan sosial bagi pekerja rentan seperti nelayan dan petani di wilayah Kepulauan Riau (Kepri).

Kepala BPJS Kanwil Ketenagakerjaan Sumbar-Riau Eko Yuyulianda mengatakan, terdapat 34.000 nelayan di Provinsi Kepulauan Riau yang mendapat jaminan sosial.

BACA JUGA: 7 Nelayan Aceh Terdampar di Myanmar, Kementerian Luar Negeri RI turun tangan

“Iya, ada 34 ribu nelayan yang disponsori Pemprov, Pemkab, dan Pemkot,” kata Eko mengutip Antara, Rabu (17 Juli).

Ia menjelaskan, dari 100 ribu hingga 200 ribu nelayan di Kepulauan Riau, sebanyak 34 ribu nelayan dilindungi dana jaminan sosial yang didanai pemerintah provinsi dan kabupaten/kota.

BACA JUGA: Gandeng Kejati Sulsel, BPJS Jobs ingin tingkatkan kepatuhan jaminan sosial

Menurut dia, BPJS Ketenagakerjaan bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Kepri serta pemerintah kabupaten dan kota untuk memberikan perlindungan sosial ketenagakerjaan kepada nelayan.

“Permasalahannya, pemerintah daerah memiliki kemauan yang luar biasa untuk menyadari bahwa program BPJS Ketenagakerjaan adalah program yang sangat penting, sehingga Pemprov Riau bekerja sama dengan pemerintah kota dan kabupaten untuk melindungi sekitar 34 nelayan.”

BACA JUGA: Pantai Gading Belajar Kelola Jamkes dari BPJS Kesehatan

Dikatakannya, program perlindungan sosial bagi nelayan ini 50% didanai oleh Pemprov Kepri dan 50% sisanya ditanggung pemerintah kota/kabupaten masing-masing.

BPJS Ketenagakerjaan terus mendorong perlindungan terhadap pekerja rentan seperti nelayan dan petani untuk terus ditingkatkan hingga semua orang masuk dalam skema perlindungan.

“Sasaran kami adalah seluruh nelayan yang ada, jadi kami sekarang bekerja sama,” ujarnya. Saya berharap APBD di tahun-tahun mendatang akan meningkatkan jumlah anggaran yang dialokasikan untuk mendukung pekerja rentan.”

Bagi para nelayan ini, diberikan dua jenis perlindungan, yaitu jaminan kecelakaan kerja dan jaminan hari tua.

Menurut Eko, salah satu tantangan dalam melindungi seluruh nelayan adalah belum semua nelayan mendapat edukasi tentang pentingnya mendapatkan pekerjaan, apalagi posisi nelayan tersebar di banyak daerah.

“Untuk memperkuat perlindungan terhadap nelayan dan petani, kita memerlukan mitra, kita membutuhkan mitra dan media untuk terlibat, karena kenyataannya pandangan ada yang di pulau, ada yang di daratan, menyebar ke beberapa daerah. di dunia. Provinsi Kepulauan Riau,” kata Eko.

Program perlindungan nelayan ini dirasakan oleh sebagian keluarga nelayan yang pasangannya tenggelam dan terlibat kecelakaan kapal. Ahli waris dapat memperoleh asuransi kecelakaan kerja dengan biaya yang relatif besar. (antara/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA… BPJS Kesehatan mengapresiasi keberhasilan Pemkab Ngawi dalam mencapai UHC dan memperluas akses layanan melalui MPP

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *