saranginews.com, Bandung – Universitas Islam Bandung (Unisba) melantik dua guru besar baru pada Senin (15/7).
Upacara pelantikan profesor ini dilakukan secara pribadi oleh Perdana Menteri UNISBA. Dr. Acara tersebut diadakan di Aula UNICEB.
Baca Juga: Apresiasi Hasil Penelitian, LPPM-UNISBA 3rd RESVEX 2022
Kedua profesor ini, yaitu. Dr. Kantor Kehakiman, Fakultas Hukum Fakultas Hukum UNISBA, Prof. Dr. Nan Rahminawati, Guru Besar Administrasi Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan dan Keguruan UNISBA.
Prof. Patut dicatat, Efik, Dekan Fakultas Hukum UNISBA, telah melakukan dua kajian dengan topik “Maqashid Suriah” sebagai salah satu landasan keputusan tata kelola nasional untuk mencapai Pemerintahan yang Baik (2022) dan “Kedudukan”. Pemberian pelayanan publik bagi masyarakat Indonesia dan hubungannya dengan etika. Dalam Islam (2023).
Baca Juga: SIG & PLN Perkuat Sinergi Percepat Transisi Energi Menuju Industri Hijau
Ia juga telah menerbitkan tiga buku, yaitu Kerangka Hukum Keberadaan Mahkamah Konstitusi (2021), Ilmu Pengetahuan Negara (2021), dan Kedudukan Ketentuan Mahkamah Agung. Sebelum Amandemen UUD 1945: Refleksi Sejarah Sejarah Mahkamah Agung Sebagai Penjaga Konstitusi (2022).
Sementara itu, Prof. Nan SD Muhamadiyah 7 Bandung (2019) menerapkan sistem penjaminan mutu internal (SPMI) dan meneliti perlunya model dinamika populasi pada fasilitas pendidikan (2021). Sistem Penjaminan Mutu pada Lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (2021) dan Penyiapan Materi Pendidikan Karakter Wilayah Bekasi (2020).
Baca Juga: Bank Italia Menerbitkan Pedoman Kripto, Kata CEO Indodax
Profesor Nan juga telah menerbitkan tiga buku: Literasi Menyenangkan: Literasi Anak Usia Dini (2019), Menjamin Kualitas Sekolah: Menerapkan Sistem Penjaminan Mutu Internal di Sekolah Dasar (2020) dan Manajemen Pendidikan (2023).
“Seorang profesor pada hakikatnya adalah seorang guru, pendidik, dan peneliti yang menjaga hasil penelitiannya sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat luas,” kata Perdana Menteri.
Perdana Menteri mengatakan dengan bertambahnya jumlah guru besar, maka status guru besar juga akan mempengaruhi keberadaan UNISBA yang menandakan pengakuan atas prestasi akademik.
Dua orang profesor menyampaikan pidato akademisnya pada upacara pembukaan.
Prof. Afiq menyampaikan orasi akademis bertajuk “Karma Etis Sebagai Landasan Penyelenggaraan Negara dalam Memberikan Pelayanan Publik Guna Mewujudkan Kesejahteraan Sosial”. Nan Academic menyampaikan pidato berjudul “Peningkatan Mutu Pendidikan di Sekolah Dasar dengan Penerapan Sistem Penjaminan Mutu Internal”.
“Kehadiran lebih banyak guru besar tentunya menunjukkan bahwa UNISBA memiliki lebih banyak tenaga ahli, sehingga akan meningkatkan kualitas kita sebagai salah satu perguruan tinggi yang patut diperhitungkan,” kata Perdana Menteri.
Perdana Menteri berharap kedua profesor tetap tersebut dapat bermanfaat bagi UNICEF dan masyarakat. “Mudah-mudahan masih ada langit di atas langit. Beliau menyimpulkan dengan mengatakan, “Tidak peduli kesuksesan atau prestasi apa yang diraih, yang terpenting di sisi Allah adalah kesetiaan.”