Stem Cell Bisa jadi Alternatif Penyembuhan Cedera Organ Tubuh

saranginews.com, JAKARTA – Stem cell atau terapi sel kini tidak hanya menjadi solusi penyakit darah atau gangguan serius pada sistem kekebalan tubuh, tetapi juga di bidang regenerasi.

Karena fungsi regeneratifnya, sel memiliki kapasitas tinggi untuk meregenerasi jaringan yang rusak, lemah, atau terluka. 

BACA JUGA: Sel punca merupakan terobosan baru dalam pengobatan penyakit degeneratif di Indonesia

“Para ahli medis di seluruh dunia terus melakukan penelitian klinis menggunakan sel induk untuk berbagai kondisi seperti stroke, cedera tulang belakang, Cerebral Palsy, Artritis, Gagal Jantung, dan Luka Bakar,” Konsultan Medis PT Cordlife Persada Dr. Meriana Virtin, Keterangan Kedokteran di Jakarta, Senin (15 Juli).

Ia menjelaskan, tubuh manusia secara alami memiliki sel-sel yang memiliki sel yang berfungsi memperbaiki kerusakan yang ada di dalam tubuh.

BACA JUGA: Upaya UNAIR mengembangkan teknologi sel induk mendapat dukungan dari Menteri Kesehatan Budi

Namun, jumlah sel induk akan terus berkurang seiring berjalannya waktu karena tugasnya memperbaiki kerusakan sehari-hari dalam tubuh manusia. 

Oleh karena itu diperlukan tambahan sel punca jika diperlukan, terutama dalam hal pengobatan, ujarnya.

BACA LEBIH LANJUT: Jusuf Kalla Periksakan kesehatan Anda secara rutin di Celltech Stem Cell

Meski terapi sel induk belum sempurna, namun memiliki potensi besar untuk mengobati segala jenis penyakit di masa depan. 

Hingga saat ini terapi sel tergolong dalam terapi berbasis penelitian.

Berdasarkan perintah Menteri Kesehatan Republik Indonesia no. 032/MENKES/SK/II/2014, 11 rumah sakit yang ditunjuk oleh Kementerian Kesehatan RI sebagai pusat pengembangan pelayanan kesehatan, penelitian dan pendidikan bank jaringan dan sel, dengan RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo, RSUP dr. Sardjito, RSUP Dr. Soetomo dan RSUP Dr. hangat.

“Terapi sel induk memiliki fungsi regeneratif sehingga meningkatkan potensinya sebagai pengobatan berbagai penyakit di masa depan,” jelasnya.

Tali pusat mengandung sel induk atau disebut juga sel induk mesenkim yang dapat digunakan dalam pengobatan penyakit degeneratif.

Ini adalah jenis sel yang sangat kuat yang dapat beregenerasi dan berdiferensiasi menjadi jenis sel tertentu.

Sel induk mesenkim janin dianggap paling kecil karena sel ini diambil saat bayi lahir.

Kini, dengan kemajuan teknologi, tali pusat bisa disimpan lebih lama di bank tali pusat.

Dengan begitu, Anda bisa memanfaatkan serat otot tersebut untuk diri sendiri atau anggota keluarga yang membutuhkan pengobatan nantinya.

Oleh karena itu, orang tua harus berhati-hati dalam memilih tempat menyimpan tali pusar bayinya, jangan sampai sembarangan, imbuhnya.

PT Cordlife Persada, sebagai salah satu bank penyimpanan darah tali pusat dan tali pusat yang beroperasi di Indonesia, kini menawarkan pilihan penyimpanan tali pusat kepada pelanggannya.

Mereka dapat menyimpan serat otot dalam bentuk aslinya untuk menjaga konsumsi energi serat sehingga dapat diolah sesuai kebutuhan bila diperlukan.

“Salah satu proses penting untuk memperoleh dan memperbanyak sel induk mesenkim dari seluruh usus dikenal sebagai proses ekspansi. “Kualitas sel induk yang dihasilkan melalui proses ekspansi ini berperan penting dalam menentukan keamanan terapi,” kata Direktur Nasional PT Cordlife Persada Retno Suprihatin. 

PT Cordlife Persada bekerja sama dengan fasilitas manufaktur sel yaitu Regenic yang memiliki sertifikasi BPOM CPOB dalam hal proliferasi sel.

Proses ekspansi merupakan salah satu proses penting untuk menerima dan memperbanyak kualitas sel punca mesenkim, karena Regenic melakukan pemeriksaan untuk memastikan tidak ada kerusakan dari bakteri dan endotoksin, sehingga sel aman untuk diberikan kepada pasien.

Regenic yang didirikan pada tahun 2012 merupakan perusahaan farmasi di bawah naungan PT Bifarma Adiluhung, anak perusahaan PT Kalbe Farma Tbk yang memiliki pabrik pembuatan sel induk pertama dan satu-satunya di Indonesia yang telah mendapat izin beroperasi dari Kementerian Kesehatan RI. dan Sertifikasi Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) dari BPOM. Saat ini, Regenic merupakan pabrik manufaktur sel induk dan metabolit bersertifikat cGMP (Current Good Manufacturing Practices) terbesar di Indonesia.

“Sebelum sel mesenkim mesenkim kami kirimkan ke rumah sakit tempat dilakukan terapi, kami melakukan pengujian untuk memastikan tidak ada kerusakan dari bakteri dan endotoksin, sehingga sel aman untuk diberikan kepada pasien,” kata CEO PT Bifarm Adiluhung. dr. Sandy Qlintang, M. Biomed (esy /jpnn)

BACA LEBIH LANJUT… Celltech Stem Cell Center Vinski Tower menerima penghargaan Top Healthcare dari Amerika

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *