saranginews.com, JAKARTA – DPP LDII membahas pencegahan stunting saat berkunjung ke Kantor Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) di Sukabumi.
Ketua Departemen Pemberdayaan Perempuan dan Kesejahteraan Keluarga (PPKK) DPP LDII, Shri Tresnahati Ashar mengatakan permasalahan stunting menjadi tanggung jawab semua pihak.
BACA JUGA: Presiden MPR RI dan DPP LDII sepakati Program Sekolah Maya Nasional
“Sejak awal masa remaja, pertumbuhan dan perkembangan ibu hamil harus diperhatikan. Jadi jangan hanya bicara anak-anak saja,” kata Sri Tresnahati Ashar dalam sambutannya, Minggu (14/7).
Kemudian, DPP LDII akan menggelar “Webinar Pencegahan Kemacetan” pada 27 Juli.
BACA JUGA: Sukses Atasi Kegiatan Stunting, Pemkab Klungkung Anugerah
Webinar hybrid ini akan diikuti oleh 500 santri dari Pondok Pesantren Wali Baroka Kediri secara offline dan peserta DPW dan DPD LDII seluruh Indonesia secara online, ujarnya.
Selain webinar, juga akan dilakukan screening hemoglobin kepada 250 siswi serta ceramah yang akan diundang oleh Kepala BKKBN Hasto Vardojo.
BACA JUGA: Menteri Pendidikan Budi dukung kebijakan pertumbuhan penduduk seimbang, jawab Kepala BKKBN
Untuk memperkuat program tersebut, Shri Tresnahati Ashar mengatakan, pihaknya akan menandatangani nota kesepahaman antara LDII dan BKKBN tentang pencegahan keterbelakangan.
“Kami berharap banyak masyarakat Indonesia yang memahami dampaknya dan mengatasi backlog tersebut. “Kami menyebutnya gerakan bersama,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala BKKBN Hasto Vardojo mengungkapkan, program LDII sejalan dengan program BKKBN.
“Khususnya dalam pencegahan dan pengobatan stunting serta program keluarga bahagia,” kata Hasto.
Terkait program Keluarga Bahagia, Hasto menjelaskan banyak keluarga Indonesia yang menderita gangguan jiwa.
Keluarga yang berkualitas adalah keluarga yang rukun, mandiri dan bahagia,” jelas Bupati Kulonprogo. (zil/jpnn)