saranginews.com, GRESIK – Pupuk Indonesia Group telah membuka gudang urea curah berkapasitas 20.000 ton yang berlokasi di kawasan PT Petrokimia Gresik.
Hal ini menjadi bukti Pupuk Indonesia Group sedang mempersiapkan infrastruktur untuk meningkatkan rantai pasok pupuk guna mendukung ketahanan pangan negara.
Baca Juga: Rebut Hasil Petani Makmura, Pupuk Indonesia Gandeng BULOG
Pembukaan fasilitas penyimpanan urea berkapasitas 20.000 ton ini merupakan bagian dari rangkaian acara perayaan HUT Petrokimja Gresik ke-52 di Gresik, Jawa Timur.
CEO PT Pupuk Indonesia Rahmad Pribadi mengatakan pembangunan gudang urea curah ini merupakan langkah strategis dan progresif dalam upaya Pupuk Indonesia meningkatkan kapasitas penyimpanan produk dan efisiensi biaya operasional melalui anak usahanya Petrokimia Gresik.
Baca Juga: Jamkrindo berikan bantuan diskresi kepada empat mantan atlet nasional
“Fasilitas gudang ini merupakan bagian yang sangat penting dalam pengelolaan rantai pasok perusahaan, sehingga saya yakin gudang ini nantinya akan membantu Pupuk Indonesia Group dalam mendukung ketahanan pangan negara, serta membantu pertumbuhan Petrokimia Gresik di masa depan,” kata Rahma.
Kehadiran gudang urea curah ini menambah kapasitas penyimpanan Pupuk Indonesia yang saat ini berjumlah 2,84 juta ton, serta menambah kapasitas fasilitas rantai pasok Pupuk Indonesia Group yang tercatat 129 jalur kapal, 1.160 jalan. jalur distribusi dan 3 kereta.
Baca juga: SIG menawarkan solusi bahan bangunan rendah karbon
Gudang curah ini merupakan langkah strategis Petrokimia Gresik yang bertekad menjadi pemain dominan secara global dalam solusi kimia pertanian dan industri terintegrasi.
Gudang urea curah ini diharapkan dapat memberikan kontribusi terbaik bagi industri pupuk dan kimia tidak hanya di tingkat nasional tetapi juga di tingkat global.
Selain itu, Rahmad mengapresiasi langkah strategis yang dilakukan Perusahaan Petrokemia Gresic dalam mendukung ketahanan pangan negara.
Antara lain pembangunan pabrik Phonska V dan pabrik Soda Ash. Sebagai pemegang paten proses NPK, Petrokimia Gresik berhasil mencatatkan penghematan lebih dari Rp50 miliar pada proyek pengembangan Phonska V dengan sistem swakelola dengan total nilai proyek Rp507 miliar.
Sedangkan untuk Pabrik Soda Ash merupakan pabrik yang memproduksi soda ash sebagai sumber bahan baku berbagai produk yang kita jumpai sehari-hari seperti sabun, deterjen, kertas, tekstil, keramik, kaca, turunannya dan lain-lain.
Permintaan soda ash di Indonesia sangat tinggi, namun saat ini impor masih memenuhi 100 persen pasokannya. Selain Petrokimia Gresik, Pupuk Indonesia juga akan mengembangkan pabrik soda ash Pupuk di Kaltim.
Tentu saja kemampuan Petrokemia Gresik dalam memproduksi green surfactant dan soda ash mampu meningkatkan TKDN (tingkat bahan lokal) industri nasional. Hal ini dilaksanakan melalui pelaksanaan arahan Presiden Republik Indonesia.
“Selamat kepada keluarga besar Petrokimia Gresik yang berhasil melaksanakan proyek ini dengan sangat baik dan memberikan contoh kepada Pupuk Indonesia Group bagaimana mengelola gudang dengan emisi karbon yang lebih rendah kedepannya dengan menggunakan listrik, menggunakan forklift dan meminimalkan kerugian, semoga bahwa gudang ini akan membawa manfaat dan dapat menunjang kinerja operasional dan keuangan Perusahaan Petrokemia Gresik.
Baca artikel lainnya… Untuk mendukung ketahanan pangan negara, Pupuk Indonesia siap memenuhi kebutuhan pupuk para petani Sulawesi Selatan