Menpora Dito Terkesan dengan Peserta Final Lomba Lari FOP, Berikan Hadiah Sepatu

saranginews.com, Kendal – Menteri Pemuda dan Olahraga Ario Bimo Nanditu Ariyotjo terkesan dengan para finalis Lomba Lari Festival Olahraga Edukasi yang digelar di Stadion Utama Kebondalem Kendal, Minggu (14/07/2024).

Patut didukung, tanpa memakai sepatu pun para remaja putri ini bisa menunjukkan prestasi luar biasa dengan menempati posisi kedua, ujarnya.

Baca Juga: BPODT berencana menjadikan Lake Toba Nature Run sebagai event global

Melihat pelari tersebut tidak memiliki sepatu, Menpora bertanya dan mendapat jawaban bahwa ia masih memakai sepatu pada babak penyisihan.

Dia menambahkan: Saya ingin memakai sepatu di pertandingan penyisihan, tetapi saya merasa tidak nyaman dengan sepatu itu di final, jadi saya melepasnya dan tidak memakainya.

Baca Juga: Super Kuat, Kota Atikueh Ganjar Mampu Selesaikan Borobudur Marathon 42Km

Setelah itu, Ario Bimo sendiri menawarkan sepatu lari yang lebih cocok kepada Nandito Ariotjo.

Tujuannya adalah membiasakan diri memakai sepatu lari agar bisa mengasah kemampuan.

Baca Juga: 4 Atlet Uji Seri Baru Ortseight di Kompetisi Lari Kelas Dunia

Festival olahraga edukasi ini merupakan rangkaian kegiatan bersama Tarcom Championship dan komunitas festival.

Sekretaris Daerah Kendall Sugino mengatakan, tujuan Kejuaraan dan Festival Tarkama ini adalah untuk menggali potensi atau bakat para atlet dan pelajar masyarakat mulai dari tingkat kecamatan untuk mempersiapkan mereka menghadapi tingkat daerah, provinsi, nasional, dan internasional.

Ia menyatakan, meningkatkan pula interaksi sosial antar warga di kawasan ini untuk saling menghormati diri sendiri dan orang lain dari perbedaan keyakinan, pendapat, ras, suku, dan budaya untuk menciptakan ketahanan sosial.

Kejuaraan Tarkama juga bertujuan untuk memotivasi siswa dalam mengembangkan keterampilan dalam bidang olahraga dan pada akhirnya menciptakan gaya hidup aktif sepanjang hidup.

Lanjut Sekda, tentunya dengan mengembangkan keterampilan, pengetahuan dan pemahaman mahasiswa tentang olah raga dan kesehatan serta membuka ruang diskusi dan ekosistem partisipasi dalam pembangunan pemuda.

Pelajar dan masyarakat umum mengikuti kejuaraan antar desa dari 20 kecamatan yang terdiri dari 48 peserta atletik lari cepat, 19 tim voli putra, 11 tim putri, dan 12 tim bulu tangkis.

Peserta lainnya antara lain tim senam dan fitnes SKJ sebanyak 20 orang serta festival olahraga edukasi yang diikuti 1.100 peserta.

Harapannya, kegiatan ini akan melahirkan atlet-atlet yang handal untuk bersaing di kompetisi tingkat lebih tinggi. Selain itu, pembinaan ini harus berkesinambungan, dapat dilakukan secara rutin dari tahun ke tahun untuk menghasilkan atlet-atlet yang handal dan unggul (dkk/jpnn).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *