Kegiatan Asyura Berjalan Lancar, Ahlulbait Indonesia Ucapkan Terima Kasih

saranginews.com, JAKARTA – Ketua Umum Ahlul Bayt Islam Indonesia (ABI) Habib Zahir bin Jahya mengucapkan syukur dan terima kasih atas terselenggaranya acara Asyura di bulan Muharram.

Ia menjelaskan, tindakan yang dilakukan umat Islam Indonesia, baik Sunni maupun Syiah, sejauh ini berjalan baik dan tidak ada kendala.

BACA JUGA: Babak Pertama Maroko Vs Indonesia Nasional U-17: Garuda Muda Tertinggal, Nabil Ashura Cetak Gol

“Kami dari rombongan besar Ahlulbei mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Indonesia dan pemerintah yang telah menjaga kerukunan dan ketertiban sehingga acara dan silaturahmi Asyura dapat berjalan lancar,” kata Habib Zahir, Senin (15/7).

Habib Zahir mengatakan, tradisi Asyura atau Muharaman sudah melekat di masyarakat Indonesia.

BACA JUGA: Ciri-ciri Puasa Asyura dan Tujuannya

Misalnya di Jawa ada bubur Asyura, di Pariaman dan Bengkulu ada tradisi Tabut/Tabuik. Demikian pula penyerangan Syura ke keraton merupakan salah satu cara bangsa Indonesia merayakan kesyahidan Imam Husein, lanjutnya. . .

Selain itu, Habib Zahir juga menjelaskan dampak perang Asyura dan Al Hussein yang mendorong perjuangan bangsa Palestina dan pendukungnya untuk melawan penjajahan Israel.

BACA JUGA: Rayakan Hari Asyura, GEMA Golkar Gelar Pengobatan Gratis

Dijelaskannya, perang yang dilakukan Al Husein tidak hanya terkait dengan kedudukan khilafah saja, namun perang di Karbala bertujuan untuk merebut hak-hak kaum tertindas, melawan kezaliman dan menjaga harkat dan martabat manusia, ia tersinggung dengan kelompok Yazid bin Muawiyah. .

Asyura merupakan pengingat akan kemanusiaan, kebebasan dan harkat dan martabat manusia yang menjadi tujuan utama agama Islam yang diturunkan Allah, ujarnya.

“Misi terbesar Rasulullah dalam Islam adalah memberantas taghut, yaitu sekelompok orang yang menindas, merusak, dan menghina harkat dan martabat manusia,” ujarnya.

Tidak hanya itu, bagi Zahir, Israel adalah organisasi yang tidak adil dan jahat yang patut ditentang oleh semua orang.

Genosida dan perampasan tanah sangatlah keji sehingga melampaui batas kemanusiaan dan akal sehat.

Karena itu, ia menyayangkan segelintir kelompok yang mengaku sebagai cendekiawan atau filosof Islam berkunjung dan melakukan pembicaraan di istana kepresidenan Israel.

Menurutnya, dialog dan perdamaian dengan kelompok kolonial tidak ada artinya sama sekali.

Ia mencontohkan negara-negara besar seperti Mesir, Uni Emirat Arab, Yordania, dan Bahrain yang sudah memiliki hubungan diplomatik, tidak bisa sendirian menghentikan barbarisme Israel, apalagi sekelompok anak muda yang tidak tahu apa-apa.

“Kedatangan sekelompok individu atas nama Islam di Israel telah melukai hati dan perasaan umat Islam, bahkan di seluruh negara merdeka. Ketika Palestina, Iran, Irak, Yaman, Lebanon, dan Suriah sedang berperang untuk membebaskan Palestina dari penjajahan, mereka datang langsung untuk berdamai, Kami mohon maaf atas hal itu,” ujarnya.

Habib Zahir juga mendesak pemerintah menolak tawaran normalisasi dengan Israel, yang sama saja dengan mengkhianati konstitusi negara (mcr8/jpnn).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *