Dukung Kemajuan UMKM Lokal, FKS Group Beri Pembinaan untuk Perajin Tempe

saranginews.com, JAKARTA – Tempe merupakan salah satu masakan andalan masyarakat Indonesia. Namun tidak semua produsen tempe dan kedelai lokal mendapat perhatian untuk menjadi lebih maju dan sejahtera serta memanfaatkan kemajuan teknologi dalam produksinya.

Mengingat hal ini, FCS Food, anak perusahaan FCS Group, yang bergerak di sektor pangan dan pertanian, tergerak untuk memberikan konsultasi produksi dan akses teknologi bagi pengrajin tempe. Seperti diketahui, FKS Group dan perajin tempe/kedelai bekerja sama menghasilkan bahan-bahan berkualitas untuk produk keripik tempe FKS.

BACA JUGA: Jaga pola hidup sehat, FCS Food selenggarakan olahraga lari multi kota

Chief Operating Officer FKS Group, Agung Kahyadi Kusumo mengatakan, komitmen ini merupakan bagian dari empat pilar penerapan Environmental, Social, dan Governance (ESG) yang dicanangkan FKS Group.

Empat pilar tersebut adalah keamanan dan keamanan pangan; Manajemen lingkungan; lingkungan kerja yang sehat, aman dan nyaman; dan pengembangan masyarakat. Pengembangan masyarakat yang dimaksud antara lain memberikan pembinaan terhadap produksi dan pengelolaan kedelai yang bersih, higienis, dan efisien.

BACA JUGA: FKS Food perluas pangsa pasar Tepung BOLA Deli ke luar Pulau Jawa

“Kami bekerja sama dengan UMKM lokal dan memberikan pelatihan khususnya untuk mengurangi waktu produksi tempe bagi perajin/. Pembuatan tempe biasanya memakan waktu tiga hari, direndam semalaman sekitar 18-20 jam. Itu sebabnya kami berusaha mempercepat proses produksi. “Jika proses produksinya lebih cepat tentu bisa berproduksi lebih banyak dan mendapat untung,” kata Agung dalam talkshow yang diselenggarakan divisi ESG FKS Group di Mojokerto, Jawa Timur.

Menurut Agung, FKS Group sangat memperhatikan kualitas produk yang dihasilkan melalui FKS Food. Oleh karena itu Grup FKS berupaya semaksimal mungkin memberikan pelatihan dan akses teknologi bagi perajin untuk menghasilkan tempe/kedelai yang berkualitas.

BACA JUGA: Nusa Prima Logistik, pionir logistik modern di Indonesia yang dilengkapi dengan teknologi canggih

Selain itu, pelatihan juga diberikan untuk mengurangi konsumsi air yang berlebihan dalam produksi tempe.

 “Tujuan kami adalah mengurangi konsumsi air dalam laju proses produksi sebesar 50 hingga 70 persen.” Kami juga menyaring airnya, kami tidak ingin produk kami membuat orang sakit. Selalu aman, tetap bersih dalam produksi. Semuanya harus berkualitas baik. Kami ingin semua produk yang kami buat dapat dinikmati oleh keluarga kami. “Kalau keluarga kami tidak bisa mengkonsumsinya, bagaimana kami bisa membuatkannya untuk orang lain,” tambah Agung.

Ditegaskannya, banyak produk pangan dari grup FCS yang juga telah memiliki sertifikat ISO sehingga tidak perlu diragukan lagi kualitasnya. (flo/jpnn)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *