Cerita Erni, Guru Asal Sulbar yang Merasakan Manfaat Kurikulum Merdeka

saranginews.com – Erni Burhanuddin, guru SMA Negeri 1 Wonomulyo, Sulawesi Barat, mengakui kebijakan Nadiem Makarim dalam menerapkan Kurikulum Merdeka terasa seperti ‘tamparan’ terhadap karakter mengajarnya.

“Jujur saya menangis saat menerapkan Kurikulum Kemerdekaan. Saya merasa dihajar oleh Kurikulum Merdeka. Sampai saat ini saya sangat ketat dalam mendidik siswa dengan tujuan untuk mendidik mereka agar disiplin,” kata Erni, dikutip Senin (15/7).

BACA JUGA: Nadiem Makarim Sebut Kurikulum Mandiri Dibutuhkan Karena Kurangnya Sekolah, Guru Diberi Kemandirian

Erni menuturkan, selama mengajar ini ia sangat tegas dan tegas, tidak ada toleransi terhadap murid-muridnya. 

Ia mencontohkan, jika ada siswa yang tidak menyelesaikan tugas sekolahnya atau negatif dalam pelajarannya, maka tidak segan-segan mengeluarkannya dari kelas.

BACA JUGA: Donald Trump tertembak, Presiden Jokowi bereaksi seperti ini

“Mereka memang penurut, tapi dalam hati mereka mungkin akan sakit hati atau kesal kepada saya. Meski tujuannya untuk mendidik siswa tentang kedisiplinan, saya tidak pernah mempertimbangkan perasaan mereka,” kata Erni.

Namun saat Nadiem Makarim memaparkan Rencana Merdeka Belajar yang harus dilaksanakan, Érni pun mendapat banyak pembelajaran meski sudah menjadi guru. 

BACA JUGA: Ini Soal Uang, PPPK dan PNS Bisa Penuh Senyum Bersama

Kurikulum mandiri, kata Erni, membuatnya mengubah karakter dan pola pengajaran kepada siswa agar tidak seperti dulu.

Erni mengatakan, melalui Kurikulum Merdeka, siswa tetap belajar disiplin namun fokus dan tetap perlu memahami jiwa dan perilakunya. 

Dikatakannya, dengan dilengkapi Kurikulum Mandiri, jelas Erni, guru juga harus menonjolkan bakat dan minat siswa saat mengajar.

“Saya datang ke Guru Mengemudi dan belajar tentang filosofi Ki Hadjar Dewantara yang dimutakhirkan melalui Kurikulum Merdeka. Saya merasa Kurikulum Mandiri telah meningkatkan kualitas pendidikan,” kata Erni.

Terakhir, Erni mengucapkan terima kasih kepada Nadiem Makarim yang telah membawa terobosan dalam transformasi pendidikan di Indonesia dan berharap Kurikulum Merdeka dapat dilanjutkan karena sejalan dengan situasi saat ini untuk menyelesaikan beberapa permasalahan pendidikan.

Penerapan Kurikulum Kebebasan Perbatasan akan dimulai pada tahun 2021 di Sekolah Mengemudi di 111 kabupaten/kota seluruh Indonesia. 

Setahun kemudian, penerapan Kurikulum Mandiri untuk jalur mandiri dimulai. Data Pusat Kurikulum dan Pembelajaran Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Puskurjar) menyebutkan, kini sudah lebih dari 300-00 sekolah, termasuk lebih dari 6 ribu sekolah di daerah tertinggal, sudah mulai menerapkan Kurikulum Mandiri.

Nadiem menjelaskan, Kurikulum Merdeka memudahkan guru dalam melaksanakan pembelajaran yang berdiferensiasi, mengasah bakat dan minat, serta mengembangkan karakter siswa secara lebih holistik.

Kurikulum dibuat lebih pendek dan fleksibel untuk mendukung pemulihan pembelajaran akibat pandemi Covid-19 yang melanda seluruh negara di dunia, termasuk Indonesia.

“Kurikulum Mandiri juga bertujuan untuk mengejar ketertinggalan pendidikan Indonesia dari negara-negara lain di dunia. Kurikulum mandiri merupakan transformasi pembelajaran yang penting untuk menghadapi situasi dunia yang terus berubah sesuai perkembangan zaman,” kata Nadiem.

Sebelumnya, data Rapor Pendidikan tahun 2023 menunjukkan satuan pendidikan yang menerapkan kurikulum mandiri memiliki tingkat literasi, numerasi, karakter, inklusivitas, dan kualitas pengajaran yang lebih baik dibandingkan yang masih menggunakan kurikulum 2023.

Begitu pula dengan siswa sekolah menengah yang lulus Kurikulum Merdeka justru mendapat nilai lebih tinggi dibandingkan kurikulum 2013 pada Ujian Tulis Nasional Seleksi Nasional Berbasis Komputer (UTBK SNBT) 2024. Sedangkan rata-rata nilai siswa SMA yang menggunakan Kurikulum K13 hanya 548,98.

Kurikulum Merdeka juga memberikan pendidikan lingkungan hidup yang spesifik untuk mengarahkan siswa secara kontekstual agar lebih dekat dan peka terhadap alam dan lingkungannya (mcr8/jpnn).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *