Brigjen Kristomei Pastikan TNI AD Usut Keterlibatan Oknum dalam Pembunuhan Rico

saranginews.com, MEDAN – Pembunuhan jurnalis Rico Perfect Pasaribu di Medan, Sumatera Utara, masih dalam penyelidikan.

Kepala Intelijen TNI Angkatan Darat Brigjen Kristomi Sianturi mengatakan, jajarannya akan memantau laporan keterlibatan perwira TNI AD dalam kasus tersebut. 

Baca Juga: Kompol Indra Zulpan Ungkap Alasan di Balik Pembunuhan Jurnalis tersebut

TNI AD dalam hal ini Puspomad akan terus melaporkan dan berkoordinasi dengan Poddam I/BB, karena lokasi kejadian dikte berada di wilayah Kodam I/BB, kata Cristomi saat dikonfirmasi di Jakarta. Jumat.

Christomi mengapresiasi upaya keluarga korban yang bersedia melaporkan keterlibatan aparat TNI AD ke Pusat Polisi Militer Angkatan Darat (PUSPOMAD).

Baca Juga: Anggota TNI Pembunuh Wartawan di Simalungun Meninggal

Tindakan tegas yang diambil militer Indonesia terhadap pelaku kejahatan dinilai bermanfaat.

Christomi meyakinkan bahwa tindakan hukum akan diambil terhadap tentara tersebut jika dia kemudian membuktikan bahwa ada orang lain yang terlibat dalam pembunuhan tersebut.

Baca Juga: Percobaan Pembunuhan Jurnalis di Binjai Minta Inspektur Polisi

Namun, kami tetap mengedepankan asas praduga tak bersalah dan tidak langsung mengambil kesimpulan, ujarnya.

Keluarga jurnalis Rico Perfect Pasaribu yang tewas dalam kebakaran rumah di Medan melaporkan salah satu anggota TNI Angkatan Darat yakni Simbisa Yonif 125 Kabandje, Koptu HB, Puspomad, Gambir, Jakarta Pusat (12/7) siang tadi. .

HB memberi tahu Puspomad karena diduga menjadi salah satu dalang pembunuhan Rico dan keluarganya.

Pengacara keluarga Rico, Irfan Saputra mengatakan, Rico sudah beberapa kali melaporkan HB karena diduga terlibat perjudian di TNI.

Saat berita tersebut tersiar, HB bertanya kepada media tempat Rico bekerja untuk memfilmkan cerita tersebut.

Ada juga beberapa kali percakapan telepon, kami sudah informasikan ke Pak Irjen dengan anggota TNI untuk memperjelas pesan-pesan sebelumnya, kata Irfan Saputra di Puspomad di Gambir. , Jakarta Pusat.

Selain itu, Rico beberapa kali meminta perlindungan polisi karena kerap mendapat ancaman dari orang yang diduga anggota TNI.

Ancaman tersebut diterima Rico setelah berkali-kali melaporkan perjudian HB.

Karena bukti-bukti tersebut, Irrfan dan keluarga korban memberanikan diri melaporkan HB Pushpomad.

Irfan melanjutkan, pihaknya menyerahkan beberapa bukti berupa klaim media sosial antara Rico dan HB.

Pihaknya juga membenarkan bahwa dia telah berbicara dengan pemimpin redaksi HB Media yang bekerja sama dengan Ricoh dengan permintaan untuk meremehkan berita tersebut.

Irfan berharap laporan Pushppomad diusut secara serius, tersangka di balik penangkapan B, RAS, dan YT sebelumnya.

Polda Sumut kembali menambah tersangka baru dalam pembakaran rumah jurnalis Rico Perfect Pasaribu di Jalan Nabung Surbakti, Kabupaten Karo.

“W telah kami tetapkan sebagai tersangka baru pembakaran rumah Rico di Pasaribu,” kata Kabid Humas Polda Sumut Kompol Adiadi Wahyudi di Medan (11/7).

Menurut Adiadi, B ditangkap setelah petugas menangkap pelaku di kediaman Caro pada Sabtu (6/7) dan YT membakar rumah korban pada Minggu (7/7).

Ia mengatakan, Tersangka B memerintahkan dua pelaku lainnya untuk membakar rumah korban Rico Perfect Pasaribu.

“Tersangka B menyuruh YT melakukan pembakaran dan membayar Rp 130.000 untuk membeli minyak perlite dan solar yang digunakan untuk membakar rumah korban,” kata Adiadi.

Dikatakannya, RAS dilatih menggunakan sepeda motor. Setelah terjadi kebakaran, kedua pelaku melarikan diri dan membuang botol bahan bakar minyak bekas (BBM) sekitar 30 meter dari lokasi kejadian.

“Pembakaran ini terekam sangat jelas dari kamera korban atau dari kamera pengintai atau analisa CCTV di sekitar rumah PC Pasaribu,” ujarnya.

Empat orang tewas pada Kamis pagi (27/6) yakni Rico Perfect Pasaribu, Efrida Boru Ginting (istri), Sudinveseti Pasaribu (anak) dan Lovi Situngir (cucu).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *