Keren, Musdalifah Bawa Batik Ecoprint jadi Terkenal Hingga Mancanegara

saranginews.com, MAKASSAR – Desa Sabbeta yang terletak di wilayah Sulawesi Selatan terkenal dengan produksi kain sutra.

Dari atas ke bawah, ada petani titan, serikultur, pemintalan, tenun, dan kerajinan tangan.

BACA LEBIH LANJUT: Simak Pameran Kerja Sama Batik Indonesia pada Kain Sutra Jinju Korea Selatan

Namun status sebagai salah satu produk kain sutra terbaik mengalami perubahan pada tahun 2018.

Kini desa tersebut telah berubah dan memproduksi kerajinan batik dengan motif eco-printing.

BACA JUGA: Perawatan Kain Sutra ala Poppy Dharsono

Salah satu warga Desa Sabbeta, Musdelifah Riwayati, memperkenalkan seni ecoprint, yaitu teknik pewarnaan pakaian dengan bahan alami.

Musdalifah yang merupakan klien Unit Mekaar Lalabata menjadi penggagas pembangunan “Sabbata Village Ecoprint”.

BACA JUGA: Kunjungi Pekalongan, Presiden Jokowi Beli Motif Batik

Berkat inovasi tersebut, desa di Dusun Amessangeng, Desa Donri-Donri, Kabupaten Soppeng, Sulawesi Selatan, yang berjarak sekitar 160 km dari Makassar, semakin terkenal di dunia internasional.

“Awalnya saya mempunyai ide bagaimana membuat motif kain sutera yang berbeda dari biasanya, yaitu dengan cara menggambar atau membuat sarung. Pencelupan kain menggunakan bahan alami (eco-printing), kata Musdalifah dalam siaran persnya, Sabtu (13/7).

Ia mengaku otodidak dan mencari motif. Setelah berkali-kali mengalami kegagalan, akhirnya ia berhasil menghasilkan kelelawar bermotif ramah lingkungan yang indah.

Menurut dia, motif kain yang dibuatnya diperlihatkan kepada Ketua Dekranasda.

“Meissen for tat merupakan tempat ecoprint pertama kali diperkenalkan di Soppeng,” imbuhnya.

Keadaan perekonomian masyarakat di Desa Sabbeta membaik berkat usaha percetakan batik yang dirintis oleh Musdelifah.

Warga yang sebagian diantaranya merupakan ibu rumah tangga kini bisa membuat pola kain batik dengan motif eco-print dan mendapatkan penghasilan tambahan untuk keluarga.

“Sekarang merek ecoprint Kampung Sabbeta sudah mendapat pembeli dari luar negeri seperti Malaysia, Jepang, Inggris, dan Kanada,” jelas Musdalifah.

Saat ini ia merasa senang karena bisa menjadi salah satu UMKM unggulan yang mengharumkan nama Kabupaten Soppeng dan Sulsel.

Ia berharap industri kreatif kain ecoprint bisa mendunia.

“Kami mengusung konsep fesyen yang berkelanjutan dan ramah lingkungan, serta dapat memperkenalkan sutra kepada masyarakat luas,” tutupnya. (ddy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAGI… Ladies, ini Motif Batik Wayang, cantik sekali

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *