Indonesia Butuh Akademi Khusus untuk Mempelajari Bidang Logistik

saranginews.com, JAKARTA – Indonesia sebagai negara landlocked dengan kebutuhan manusia yang beragam membutuhkan sektor transportasi yang benar-benar mumpuni. Namun, Indonesia saat ini kekurangan tenaga di sektor logistik. Oleh karena itu, Chief Operating Officer Nusa Prima Logistics (NPL) Veli Swandana bercita-cita membangun akademi khusus untuk belajar logistik.

“Saya ingin membuat akademi persiapan khusus, dimulai dari sekolah vokasi kemudian ke perguruan tinggi. “Kami membutuhkan tenaga kerja yang memiliki kemampuan penuh perencanaan,” kata Welly di pelabuhan NPL, Truk Lamong, Grisik saat menyambut tur pers bersama jurnalis yang diselenggarakan oleh departemen ESG FKS Group.

BACA LEBIH LANJUT: Nusa Prima Logistic, pionir logistik modern di Indonesia, dilengkapi dengan teknologi canggih

Tujuan luhur tersebut belum bisa diwujudkan, namun Velley mengatakan NPL yang saat ini bermitra dengan pelabuhan membuka peluang untuk berkolaborasi dengan dunia pendidikan vokasi. Ia berharap lebih cocok menjalin kerjasama dengan perusahaan HR yang bergerak di bidang logistik dan dunia pendidikan.

“Kami membuka kesempatan seluas-luasnya bagi pelajar dan mahasiswa Dikbud untuk magang, vokasi, politeknik, mereka tidak perlu heran ketika memasuki dunia kerja. menjadi mitra yang baik dalam dunia ketenagakerjaan, khususnya di bidang logistik. “Kita bisa mewariskan kepada adik-adik kita agar bisa menguasai keterampilan tersebut,” imbuhnya.

BACA SEMUA: Jerry Mostika Resmi Pimpin PT FKS Foods Sejahtera Tbk

Selama ini tim FKS telah menjalin kerja sama dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui program Liaison and Matching antara departemen pendidikan vokasi dan Negeri Industri dan Dunia Usaha (DUDI). Program kolaboratif ini terus mendorong peningkatan mutu pendidikan di Sekolah Menengah Kejuruan (VSE). Tujuan dari inisiatif ini adalah untuk memastikan siswa lulusan sekolah kejuruan memiliki keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan industri saat ini. Kerjasama dilakukan dengan 16 SMC di berbagai daerah.

Uuf Brajavida Pj Direktur Kerja Sama dan Koordinasi DUDI yang turut serta dalam media tour tim FKS ini berharap FKS bisa berbagi informasi kepada mahasiswa pendidikan vokasi mengenai pendidikan teknik.

BACA JUGA: FCS Foods 3 Penghargaan GRC Terbaik 2023

“Dunia pendidikan vokasi dan dunia kerja tidak ada habisnya. Ada langkah-langkah yang berbeda. Tim FKS dapat memperkenalkan program pelatihan kerja reguler dan mengirim guru ke sekolah-sekolah. Kami juga dapat merujuk siswa kami ke FCS. “Ada hubungan erat antara FSC dan pendidikan teknis, termasuk kurikulum, penelitian dan pelatihan,” kata Woof.

Sementara itu, Chief Operating Officer Grup FKS Agung Kahyadi Kusumo memuji kerja sama Kemendikbud dengan FKS.

“Kami menyambut baik segala kerja sama dan menghargai peluang yang diberikan kepada kami. Salah satu pilar pengembangan ESG adalah pemberdayaan masyarakat. Itu sebabnya kami selalu mencari talenta-talenta yang ada di Indonesia.  Dunia seni dan pendidikan akan sangat selaras dengan dunia bisnis, industri, dan pekerjaan kita. Lihat Kami juga ingin berkontribusi. “Akan ada lebih banyak hal yang harus dilakukan bersama, mulai dari kurikulum pelengkap, tenaga kerja, teknologi penelitian dan pengembangan, penelitian dan pengembangan,” kata Agung.

Ia menambahkan, FKS Group sedang mencari karyawan yang ahli di bidangnya untuk membawa nama perusahaan di kancah global. (lantai/jpnn)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *