saranginews.com – MOSKOW – Donald Trump diduga ditembak saat memberikan pidato di Pennsylvania pada Sabtu (07:13) waktu setempat.
Media lokal melaporkan pada hari Minggu bahwa mantan presiden AS tersebut segera menghentikan pidatonya dan meninggalkan panggung dengan telinga berdarah.
BACA JUGA: Ledakan, pertumpahan darah, kepanikan saat kampanye Donald Trump!
Pidato Trump kepada para pendukungnya di Butler hanya berlangsung beberapa menit dan terhenti setelah dia berbicara tentang imigrasi ilegal.
Lalu, tiba-tiba, sebuah tembakan berhenti dan Trump langsung berhenti berbicara.
BACA JUGA: Alasan Meta memfasilitasi akses Donald Trump ke Facebook dan Instagram terungkap!
Trump menutup telinganya dan duduk di belakang podium yang dikelilingi pengawal, seperti yang terlihat di udara.
Beberapa menit kemudian, para pengawal mengawal Trump turun dari panggung, menyebabkan telinga kanan mantan presiden itu berdarah, menurut laporan itu.
BACA JUGA: Dunia Saat Ini: Donald Trump menjadi presiden AS pertama yang dinyatakan bersalah
Juru bicara Trump, Steven Cheung, mengatakan mantan presiden AS itu “baik-baik saja”.
“Presiden Trump berterima kasih kepada penegak hukum dan para pejabat yang segera memberikan bantuan ketika tindakan brutal ini terjadi. Dia baik-baik saja dan sedang dievaluasi di fasilitas medis setempat,” kata juru bicara itu dalam sebuah pernyataan.
Tersangka penyerang telah “dinetralkan”, lapor CNN, mengutip sumber keamanan.
Dinas Rahasia AS mengatakan telah mengambil berbagai tindakan pengamanan dan mantan presiden AS tersebut berada dalam kondisi aman.
“Dinas Rahasia secara aktif mengikuti penyelidikan ini dan akan merilis informasi lebih lanjut jika sudah tersedia,” katanya.
Sementara itu, Gedung Putih menyatakan Presiden Joe Biden menerima informasi awal mengenai insiden Trump.
Reaksi mulai bermunculan dari dunia politik dan bisnis. Gubernur Pennsylvania Josh Shapiro, seorang Demokrat, mengutuk penembakan tersebut.
“Kekerasan terhadap pemimpin partai politik atau pemimpin politik mana pun sama sekali tidak bisa diterima,” katanya.
Sementara itu, miliarder teknologi Elon Musk menyatakan dukungannya terhadap Trump untuk menjadi presiden.
“Saya sepenuhnya mendukung Presiden Trump dan mendoakan dia cepat sembuh,” tulis Musk X.
Pemilihan presiden di Amerika dijadwalkan pada tahun 2024. pada bulan November. Kandidat utama dalam pemungutan suara adalah Joe Biden dan Trump.
Kedua kandidat menerima suara proksi yang cukup untuk menjadi calon dari Partai Demokrat dan Republik.
Trump dan Biden diperkirakan akan berdebat lagi pada 10 September. (Sputnik/Anatolia/Antara/jpnn)