Anak Polisi Korban Bom Surabaya Diterima Sebagai Bintara Polri

P tahun anggaran.

Ia mengatakan, ayahnya, Jephthah Ahmad Nurhadi, korban bom Surabaya tahun 2018, dan Sumber Daya Kepolisian Daerah (SSDM) Polda Jawa Timur (Goa), menghadiri sidang terakhir pengumuman seleksi personel Polri melalui Direktorat Personalia Polda Jatim. Akiella.Kami berpelukan. Ipda Ahmad Nurhadi mengucapkan terima kasih atas jasa-jasanya yang dicantumkan dalam pernyataan pemilu Bintara. Sebagai informasi, Ipda Ahmad Noorhadi mengalami kebutaan dan mengalami luka serius di kaki kirinya enam tahun lalu saat bom meledak di Gereja Santa Maria tanpa imam.

Baca Juga: PUSAKA Barescream Polry Bongkar Judi Online di Jaringan Internasional

Seorang perempuan lulusan SMAN bercerita, “Pada tahun 2018, ketika saya masih SMP, ayah saya mengalami bom. Kalau begitu, saya bangga dengan cara Anda menonton dan mengamati misa di gereja sampai Anda mengorbankan diri sendiri.” 16 Surabaya – Siaran pers Kamis (11/7).

Akiella kemudian mengingat kembali peristiwa bom Surabaya tahun 2018 yang merenggut mata ayahnya. Dia sempat bercerita tentang kejadian mengerikan yang menimpa ayahnya.

BACA JUGA: Peggy Setiawan angkat bicara soal suara polisi yang dikutuk Wapres

“Saya masih ingat ketika ayah saya sedang bertugas, ketika kami berpamitan setelah kebaktian, dia berangkat kerja seperti biasa karena katanya akan mengurus gereja pada hari Minggu. Rekannya yang lain, Saudara Junaidi. Lokasinya paling depan dekat pos jaga. “Tiba-tiba saat jamaah sedang antre, ada sepeda motor melaju. Mereka pelaku bom bunuh diri, jadi satu sepeda motor membawa dua bom.” Lalu meledak dan ayah saya pingsan,” kata Akiella.

Achiella bercerita, ia kemudian mendapat pesan menakutkan dari rekan ayahnya. Dia mampu menghibur ibunya dan berharap Tuhan menyelamatkan ayahnya.

BACA JUGA: Kubu Ali Mursid Minta Mabes Polri Tak Serahkan Kasus ke Polda Kalsel.

“Tiba-tiba aku mendapat pesan dari rekan kerja ayahku yang mengatakan, ‘Wah, gereja yang kamu lindungi ini terkena bom.’ Bu, “Baiklah Bu, kalau Tuhan berkehendak, Tuhan akan memberimu kesempatan lagi,” Akiela kata.

Selain mengalami kebutaan, Ipda Ahmad Noorhadi mengalami luka serius pada kaki kirinya hingga tulangnya remuk dan hingga 40% badan kirinya terbakar.

“Ayah tidak bisa melihat apa pun dan seluruh tubuhnya terasa panas. Jadi ayah saya kehilangan matanya, patah tulang di kakinya, dan pergelangan tangan kirinya patah 12 inci. “Yang paling menyedihkan adalah bagian kiri tubuhnya terbakar,” kata Achiella. “Pihak keluarga sangat trauma dengan kejadian yang menimpa ayah mereka.” Namun kegigihan dan semangat Ipda Ahmad Noorhadi untuk melanjutkan hidupnya lah yang mendorong Akiela tetap melanjutkan tugas ayahnya sebagai PNS.

“Saya melihat perjuangan kalian. Sungguh luar biasa bagi saya. Jadi dedikasi kalian bukan main-main, memang benar. Kalian harus berkorban bukan hanya untuk mencari nafkah bagi keluarga, tapi juga untuk mengabdi pada masyarakat dan negara. “Saya mempertaruhkan hidup saya,” kata Akiella.

Usai mengakui keputusannya menjadi istri polisi, Akiela angkat bicara kepada ayahnya. Menurut Akiella, Ipda Ahmad Nurhadi mendukung keinginan Akiella untuk terus mengabdi, dan ibunya menyerahkan pilihan kepada Akiella.

Akiela berkata, “Tolong bantu aku, tolong bantu aku mewujudkan mimpiku agar aku bisa terus berjuang. Tidak ada tekanan jika ibuku diberikan kepadaku. Intinya, apapun pilihanku, aku akan berdoa dan mendukungmu jika itu yang terbaik. .” .

Achiella mengatakan, dirinya masih terlibat dalam perekrutan anggota kepolisian (recpro). Meski demikian, Akiella mempersiapkan kemampuan fisik, mental, dan akademiknya sebelum proses seleksi.

“Saya bukan polisi di jalur Recpro. Itu respek orang tua saya, respek bapak saya. Proses biasa untuk Recpro sama, tapi setahu saya ada kuota Recpro. Tidak ada bedanya di jalur Recpro. tesnya,” kata Achiella. “Jadi, tes akademik, soal psikologi, saya mulai belajar sejak dini untuk persiapan mental yang paling penting,” ujarnya.

Akiella belajar online untuk ujian masuk NCO polisi. Untuk persiapan tes fisik, Akiella berlatih renang, shuttle running, dan keterampilan lainnya.

“Saya membaca di Internet tentang latihan kekuatan, latihan fisik, lari, berenang, antar-jemput antar sekolah, dll,” kata Achiella.

Achiella melakukan beberapa persiapan karena peserta rute Recpro tidak dijamin kelayakannya kecuali memenuhi persyaratan. Dijelaskannya, “(Peserta jalur Repro) sedang mempersiapkan diri secara akademis, mental, dan fisik karena tidak ada jaminan masuk jika tidak memenuhi persyaratan kualifikasi.”

Terakhir, Akiella mengucapkan terima kasih kepada Kapolri Jenderal Listio Sigit Prabowo, Wakil Kepala Polisi (SDM Kapolri) Irjen Dedi Prasetyo, Kapolda Jatim Imam Sugianto, dan Kapolda Surabaya. , Combes Pasma Royce diakui karena mengizinkannya berpartisipasi dalam proses perekrutan NCO polisi. (cuy/jpnn)

Baca artikel lainnya… Inspektur Rahmad: Buatlah orang tua kalian bangga dan jaga kehormatan kepolisian negara kalian.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *