SIG Tawarkan Solusi Bahan Bangunan Rendah Karbon

saranginews.com, JACARTA – PT Semen Indonesia (SIG) terus melakukan inovasi melalui penyediaan bahan bangunan rendah energi dan solusi yang bermuara pada inovasi proses produksi dan lingkungan produk.

Chief Operating Officer SIG Reni Wulandari mengatakan SIG sebagai produsen peralatan rumah tangga terkemuka di Indonesia selalu meningkatkan kapabilitasnya melalui inovasi untuk menciptakan solusi permasalahan lingkungan, mendorong produksi rendah karbon, dan mendorong pemerintah mencapai Net Zero. Target emisi pada tahun 2050.

BACA LEBIH LANJUT: Konferensi Arkeologi Internasional Menyambut Baik Langkah GIS dalam Pelestarian Peninggalan Arkeologi di Sulawesi Selatan

Potensi peningkatan ini masuk dalam SIG Sustainability Roadmap 2030.

Salah satu penerapan model ekonomi sirkular yang dilakukan SIG dalam produksi adalah dengan menggunakan bahan bakar alternatif dari limbah industri, biomassa, dan sampah kota yang diolah menjadi bahan bakar sampah (RDF).

BACA LEBIH BANYAK: Dana TJSL Asuransi Jasindo Disetujui Capai Rp 1 Miliar

SIG memanfaatkan kembali energi atau mineral pada limbah yang sebelumnya tidak terpakai, menjadi alternatif bahan alami yang digunakan dalam produksi semen dengan tetap memenuhi standar untuk menjaga kualitas produk dan kepatuhan terhadap lingkungan.

Selain penggunaan bahan bakar alternatif, proses produksi pabrik SIG didukung dengan pemanfaatan digitalisasi pabrik melalui pemanfaatan machine learning, big data, dan keterampilan cerdas teknologi untuk meningkatkan operasional produksi guna mencapai efisiensi energi dan meningkatkan efisiensi.

BACA LEBIH BANYAK: SIG perluas bisnis IKN dengan Kepemilikan 20,9% Saham PT KLN

SIG terus melakukan penelitian dan pengembangan untuk menciptakan produk dengan emisi rendah namun sama efektifnya dalam tujuannya, yang disebut semen hijau.

Untuk mencapai tujuan pengurangan emisi karbon, SIG juga mengembangkan energi terbarukan melalui penggunaan panel surya di kantornya, dan juga meningkatkan bahan bakar dari proses pembuatan semen (Bahan Bakar Listrik).

“Pada tahun 2023, penggunaan bahan bakar dan bahan baku lainnya di seluruh pabrik SIG meningkat menjadi 1,65 juta ton.” SIG juga berhasil menurunkan emisi GRK pada cakupan 1 (operasi) sebesar 4,9 juta ton GRK dibandingkan base tahun 2010. Sementara pada cakupan 2 (emisi tidak langsung tenaga listrik) telah berhasil diturunkan sebesar 0,15 juta ton GRK, ujar Reni dalam ceramah Green Economic Expo 2024 yang digelar Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas di Jakarta Convention Center, Kamis (4/7).

Reni mengatakan dengan menerapkan model kerja berkelanjutan, SIG berhasil memperoleh sertifikat Green Label dari Dewan Produk Hijau Indonesia, Sertifikat Ekolabel dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, dan Sertifikat Industri Hijau dari Kementerian Perindustrian. .

Pada tahun 2023, SIG juga mendapatkan 2 PROPER Emas dan 7 PROPER Hijau dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, serta meraih Peringkat ESG terbaik pertama untuk bahan bangunan di Asia Tenggara, dengan mencapai Risk medium dengan skor 22,9 pada Kinerja Lingkungan dan Sosial. Penilaian dan tata kelola atau Environmental, Social, Governance (ESG) Rating, yang dihasilkan oleh organisasi penilai internasional, Sustainalytics.

Beberapa produk SIG tercatat memiliki jejak karbon 21% hingga 38% lebih rendah dibandingkan semen konvensional, termasuk banyak semen untuk berbagai kebutuhan konstruksi dan stabilisasi tanah, semen pasangan bata untuk aplikasi non-standar, termasuk turunan semen baru seperti beton aerasi. untuk membantu penyerapan air ke dalam tanah, keringkan batu tersebut hingga kering dalam waktu singkat dan hindari kecelakaan akibat penutupan, serta batu yang indah dan indah.

Sekretaris Jenderal SIG, Vita Mahreyni mengatakan saat ini SIG terus berupaya menggalakkan pemanfaatan informasi lingkungan hidup sebagai kontribusi mendukung pencapaian tujuan Net Zero Emission pada tahun 2050.

Salah satu inisiatif yang dilakukan adalah dengan menjalin kerja sama dengan PT Bina Karya yang menyediakan bahan-bahan konstruksi antara lain semen, semen hijau, turunan semen dan bahan-bahan yang digunakan dalam pengembangan IKN.

“Solusi bahan bangunan SIG yang ramah lingkungan sangat berkaitan dengan konsep pengembangan IKN sebagai smart and green city. Dalam membangun IKN ini tentunya SIG memenuhi syarat, karena produknya ramah lingkungan dan memiliki TKDN yang tinggi juga. sebagai solusi menjawab permasalahan infrastruktur yang ada saat ini. “Misalnya produk beton dan produk paving berpori yang memiliki kemampuan menyerap air dengan baik dapat mendukung pengembangan IKN yang mengusung gagasan kota spons,” jelasnya. Vita.

Sedangkan untuk membangun infrastruktur, dapat digunakan beton yang dapat mengering dalam beberapa jam setelah diaplikasikan.

SIG juga berencana mengadakan Stabilisasi Tanah untuk meningkatkan kekuatan dan kapasitas tanah lunak yang merupakan salah satu tantangan di IKN dengan cara memperbaiki dan menyempurnakan peralatan teknik tanah agar tanah stabil tersebut dibangun untuk jalan atau bangunan. konstruksi

“SIG mendukung program-program yang penting bagi keberlanjutan atau implementasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG) untuk menjamin kesejahteraan kehidupan di Bumi untuk generasi mendatang dan mengelola perekonomian agar tumbuh dengan baik,” kata Vita Mahreyni (chi/jpnn).

BACA LEBIH LANJUT… Bagus! Pupuk Kaltim meraih penghargaan AREA 2024 di Vietnam

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *