saranginews.com, Jakarta – PT Pupuk Indonesia menggalakkan kesehatan petani dengan memperkuat kerja sama program MAKMUR dengan pegawai Bank Indonesia (Perum) BULOG.
Pada Jumat (7 Mei), Direktur Senior Pupuk Indonesia Rahmad Pribadi dan Direktur Perum BULOG Bayu Krisnamurthi menandatangani nota kesepahaman (MoU) di kantor pusat Perum Bulog di Jakarta.
Baca selengkapnya: Dukung ketahanan pangan nasional, Pupuk Indonesia berencana memenuhi kebutuhan pupuk petani Sulawesi Selatan
Sejak diluncurkan pada tahun 2021, proyek MAKMUR telah berperan penting dalam produksi pertanian dalam mendukung kesehatan petani melalui bantuan dan pemanfaatan produk pertanian yang baik.
“Program MAKMUR bertujuan untuk memberikan dukungan intensif kepada petani dan budidaya berkelanjutan.” Rahmad Pribadi mengatakan, “Program ini memiliki potensi yang sangat besar, dengan luas hampir 300.000 hektar, dimana 100.180,44 hektar diantaranya digunakan untuk budidaya padi.”
Pelajari lebih lanjut: SIG memberikan daya terbatas
MAKMUR berencana untuk menyediakan pertanian terintegrasi dari hulu ke hilir, pertanian dan luar ruangan kepada pelanggan, termasuk banyak pemangku kepentingan dari bank, perusahaan asuransi, pemasok.
Melalui program MAKMUR, Pupuk Indonesia mendukung peningkatan produktivitas petani melalui upaya dan edukasi penggunaan pupuk bebas subsidi untuk memperoleh keuntungan yang optimal.
Baca Juga: Peternakan Tulang Sukses, Pupuk Indonesia Siapkan Lebih dari 4.800 Ton Bahan Kimia
Pupuk non-revenue yang digunakan dalam program MAKMUR merupakan pupuk komersial yang terbukti dapat meningkatkan hasil panen, sehingga program ini juga mengupayakan penggunaan input pertanian lain selain pupuk.
Antara Januari dan Juni 2024, proyek MAKMUR dilaksanakan di seluruh tanah air dan berhasil menyelesaikan pembangunan lahan seluas 295.904 hektar yang digarap oleh total 120.320 orang.
Proyek MAKMUR juga digunakan dalam berbagai produk makanan.
Program ini meningkatkan hasil panen petani sebesar 14% (hasil rata-rata meningkat dari 5,7 t/ha menjadi 6,5 t/ha).
Hasil panen juga meningkat sebesar 23%, dari 4,7t/ha menjadi 5,8t/ha.
Produksi tebu juga meningkat sebesar 3%, dari 66,2 ton/ha menjadi 68 ton/ha, dan produksi kelapa sawit juga meningkat sebesar 7%, dari 22,84 ton/ha menjadi 24,44 ton/ha.
“Kontribusi pupuk kimia terhadap pangan meningkat hingga 62 persen. Layanan MAKMUR akan membawa perubahan pada produk yang tidak dilayani oleh perusahaan pupuk dan pangan milik negara,” ujarnya.
Dukungan Pupuk Indonesia kepada petani melalui program MAKMUR juga hadir dalam bentuk bantuan dalam bercocok tanam, seperti melalui edukasi pertanian mengenai penggunaan pupuk dan pestisida.
Selain itu, guna meningkatkan efisiensi pertanian, Pupuk Indonesia juga menyediakan jasa pengujian tanah untuk memastikan kandungan tanah sehingga penggunaan pupuk pada penanaman MAKMUR lebih tepat atau memenuhi kebutuhan tanaman.
Protokol pertanian seimbang diharapkan dapat mengendalikan kesuburan tanah secara berkelanjutan.
Kolaborasi BUMN antara Pupuk Indonesia dan Perum BULOG akan memperkuat komitmen bersama dalam meningkatkan produktivitas tanaman tanah air yang akan berdampak pada kesehatan konsumen dan ketahanan pangan para petani tanah air.
“Melalui upaya ini, Pupuk Indonesia dan BULOG dapat bersinergi untuk mendorong ketahanan pangan dalam negeri. Kita tidak hanya memiliki masa depan Pupuk Indonesia dan BULOG, tetapi juga pertanian dan Republik Indonesia.”
Baca Selengkapnya… Wakil Presiden Maruf Amin meresmikan Tol Cimanggis-Cibitung dengan harga sebagai berikut