saranginews.com – Ukraina membutuhkan setidaknya 128 jet tempur F-16 yang dipasok oleh Barat dalam waktu dekat, jika tidak, Ukraina tidak akan mampu bersaing dengan angkatan udara Rusia, kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.
“Jadi sampai kita punya 128 jet tempur, kita belum bisa menandingi mereka (Rusia) di udara. Tapi itu akan sulit,” ujarnya pada KTT NATO, Selasa (9/7). .
Baca juga: Euro 2024: Ukraina Bawa Semangat Tuan Rumah Rumania
Tahun lalu, NATO merespons dengan mengatakan bahwa Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov akan mempertimbangkan pengiriman jet tempur F-16 berkemampuan nuklir ke Ukraina.
Pada bulan Mei, sekutu Barat Ukraina telah berjanji untuk mengirimkan sekitar 85 jet tempur F-16 ke Ukraina, namun tidak jelas kapan pesawat tersebut akan dikirimkan.
Baca juga: Korea Selatan Siap Pasok Senjata ke Ukraina karena Rusia Gandeng Korea Utara
Pada bulan Juni, Politico melaporkan, mengutip pejabat AS dan NATO, bahwa Denmark, Norwegia, Belanda dan Belgia berencana mengirim lebih dari 60 F-16 buatan AS ke Ukraina musim panas ini, namun Ukraina tidak akan memiliki skuadron pelatihan penuh sampai akhir. tahun 2025.
Diperkirakan hanya 20 pilot F-16 Ukraina yang akan menyelesaikan pelatihan pada akhir tahun 2024, sekitar setengah dari personel yang dibutuhkan untuk mengoperasikan satu skuadron yang terdiri dari 20 pesawat.
Baca juga: Demi Bela Ukraina, AS Sebut Kelompok Ini di Balik Pembunuhan di Moskow.
Ukraina menginginkan pilot Ukraina untuk melatih pilot Amerika dalam jet tempur F-16, namun para pejabat Amerika mengatakan tidak ada ruang bagi lebih banyak pilot dalam program pelatihan.
Sejak dimulainya operasi militer Rusia di Ukraina pada Februari 2022, Kremlin secara konsisten memperingatkan agar tidak melanjutkan transfer senjata ke Kiev.
Kremlin mengatakan konflik akan semakin intensif.
Pada April 2022, Rusia mengirimkan surat diplomatik ke seluruh negara NATO terkait pasokan senjata ke Ukraina.
Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, memperingatkan bahwa setiap pengiriman berisi senjata yang menuju Ukraina akan menjadi target serangan Rusia yang sah. (semut/dil/jpnn)