saranginews.com, Meruke – Menteri Pertanian (Menton) Andy Amran Sulaiman menargetkan satu juta hektar lahan dikembangkan untuk penyimpanan gabah di Meruke guna mendorong swasembada pangan nasional.
Hal itu diungkapkannya, Senin (8/7) saat meninjau langsung lokasi adaptasi lahan pertanian di Desa Telga Sari, Kecamatan Kurik, Meruke.
Baca juga: Jemaat Bertengkar di Jaktim karena Sengketa Penggunaan Gereja
Potensinya sangat besar dan kami (Indonesia, Red) berharap ke depan bisa kembali swasembada pangan, kata Amran.
Menurut Amran, seluruh aspek sudah siap, mulai dari penaburan benih, alat-alat pertanian, perbaikan saluran irigasi, serta lahan garapan yang digarap petani, TNI, dan mahasiswa.
Baca Juga: Kementan imbau penyuluh pertanian Kalsel berhasil antisipasi darurat pangan Apsus
Di tengah ancaman krisis pangan akibat El Nino, Amran mengeksplorasi pentingnya pengolahan lahan secara cepat melalui penggunaan mekanisasi pertanian modern di Meruke.
Sehubungan dengan itu, Kementerian Pertanian mengalokasikan Alat dan Mesin Pertanian (Alcinton) sebanyak 330 unit ke tujuh kecamatan di Kabupaten Meroke dengan rincian TR4 200 unit, TR2 30 unit, pompa air 80 unit, dan RT 20 unit.
Baca juga: Peggy Setiawan Bebas, Masalah Tak Terselesaikan, Saksi Ini Harus Dituntut.
“Dengan mekanisasi dan teknologi pertanian modern, kita ingin lahan pertanian yang sebelumnya hanya ditanam satu kali, dan dengan upaya yang dilakukan bisa ditanami 2-3 kali dalam setahun untuk meningkatkan produksi,” kata Amran
Sedangkan pada tahun 2023 telah dimanfaatkan untuk pangan dan hortikultura seluas 67.612,49 hektar dan luas wilayah Baku Swah (LBS) mencapai 42.328,42 hektar.
“Setelah 10 ribu hektar pada periode pertama saya menjabat Menteri Pertanian, upaya perluasan lahan ini terhenti. Saat ini kita realisasikan 40.000 dari total 63.000 hektar. “Kemajuannya luar biasa,” kata Amran. (mcr8/jpnn)
Baca artikel lainnya… Pengguna jalan layang Simindi Bandung ricuh pada Jumat pagi.
