saranginews.com, JAKARTA – Kementerian Agama (Kemenag) akan menggelar Anugerah Model Masjid dan Persahabatan pada Oktober 2024.
Tujuan dari acara ini adalah untuk memberikan penghargaan kepada masjid-masjid yang telah berupaya menjadi masjid teladan dan ramah dalam berbagai kategori.
BACA JUGA: Kemenag buka seleksi calon imam masjid di UEA, final tanggal 3 Juli
“Penghargaan ini diberikan untuk memberikan penghargaan kepada sejumlah masjid yang patut diteladani dan bersahabat di berbagai kategori, serta menginspirasi masjid-masjid lain untuk menjadi nominasi berikutnya,” kata Direktur Urusan Agama Islam dan Pengembangan Syariah Kementerian Agama, Adib di Jakarta, Selasa (7 September).
Penghargaan Masjid Teladan dan Ramah Tahun 2024 akan dilakukan dalam beberapa tahap, antara lain sosialisasi, evaluasi, dan pemberian penghargaan terhadap masjid-masjid teladan di tingkat nasional.
BACA JUGA: Kemenag Umumkan Hasil Pemilihan Administrasi Imam Masjid UEA 2024
Pada bulan Juni hingga Juli 2024, Kementerian Agama pusat bersama Kementerian Agama daerah provinsi, Kementerian Agama kabupaten/kota, Badan Urusan Agama (ARA) dan Badan Kesejahteraan Masjid (WMA) di semua tingkatan , akan melaksanakan sosialisasi program masjid percontohan.
Sosialisasi ini bertujuan untuk mendorong kesiapan masjid dengan memperbaiki kondisi fisik masjid dan portofolionya dalam Sistem Informasi Masjid (SIMAS).
BACA JUGA: Kemenag berikan penghargaan bagi penulisan buku agama pan-Islam senilai total Rp 435 juta.
Selain itu, juga dilakukan koordinasi dan konsolidasi antara Kementerian Agama daerah dan pemerintah daerah untuk pengkajian, pembinaan persiapan, termasuk dukungan renovasi masjid. “Pedoman Riyat Idara Imara dalam menata masjid juga untuk mewujudkan masjid yang ramah,” kata Adib.
Penilaian masjid teladan meliputi beberapa kategori, yaitu: model masjid besar, model masjid besar, model masjid besar, model masjid Jami, model masjid bersejarah, dan model masjid lapangan umum.
Sedangkan kategori “masjid ramah” mencakup masjid yang ramah terhadap anak dan perempuan, penyandang disabilitas dan lanjut usia, lingkungan, keberagaman, serta pelaku perjalanan dan masyarakat miskin.
Kelompok penilai/juri dibentuk oleh Kementerian Agama pusat, Kementerian Agama daerah provinsi, dan Kementerian Agama kabupaten/kota berdasarkan keputusan kelompok yang telah disiapkan.
“Proses ini berlangsung pada tanggal 16 Juli hingga 31 Juli 2024 yang mana akan dilakukan pengusulan, seleksi, dan penetapan di tingkat kabupaten/kota.
Kementerian Agama kabupaten/kota akan mengusulkan kepada kanwil provinsi maksimal 10 nama masjid terpilih untuk 10 kategori masjid percontohan, lanjutnya.
Selain itu, lanjut Adib, pada tanggal 1 Agustus hingga 28 Agustus 2024, tahap penilaian, seleksi, dan penetapan dilakukan di tingkat provinsi oleh Tim Penilai Direktorat Wilayah Kementerian Agama. Tim akan mengevaluasi seluruh usulan masjid di setiap kabupaten/kota dan mengidentifikasi maksimal 11 masjid percontohan di provinsi tersebut dalam 11 kategori, termasuk masjid besar.
Sedangkan penilaian, pengambilan sampel, seleksi dan penetapan dilaksanakan di tingkat nasional pada tanggal 29 Agustus hingga 31 September 2024. Nominasi dari 34 provinsi dievaluasi, lokasi diverifikasi, dan maksimal 33 model masjid nasional dipilih dan diidentifikasi dalam 11 kategori.
“Antara tanggal 1 Oktober hingga 13 Oktober 2024 akan dibuat video profil Model Nasional dan Masjid Persahabatan. “Video ini akan dipublikasikan untuk menunjukkan nilai masing-masing model masjid terhadap masjid lainnya,” jelas Adib.
Puncaknya, lanjutnya, akan berlangsung pada 14-16 Oktober 2024, ketika International Symposium on Innovative Mosques 2024 (ISIM) di Jakarta akan memberikan penghargaan Model 2024 dan Masjid Persahabatan tingkat nasional. .
“Kegiatan ini lebih dari sekedar kompetisi, melainkan upaya mereplikasi dan menghubungkan nilai-nilai kebaikan masjid yang satu dengan masjid yang lain,” pungkas Adib. (flo/jepang)
