saranginews.com, JAKARTA – Direktur Transaksi BEI Christian Manulang mengimbau seluruh investor yang mendapat manfaat dari pasar modal Indonesia untuk mendiversifikasi kepemilikannya.
Hal itu disampaikan Christian menanggapi keputusan KDB Tifa (TIFA) yang tidak membagikan dividen kepada pemegang saham pada tahun 2023.
BACA JUGA: Strategi Bitcoin El Salvador Terus Membeli Meskipun Kondisi Pasar Tidak Merata
Padahal, dalam laporan keuangannya, KDB Tifa meraup keuntungan sebesar Rp 59,66 miliar pada tahun 2023.
“Kami berharap dividennya dibagikan kepada seluruh pemegang saham. Itu hanya masalah perusahaan,” kata Christian.
BACA JUGA: Petani MAKMUR Panen, Pupuk Indonesia Gandeng BULOG
Dalam RUPS, para pemegang saham menyetujui pengalihan pendapatan perseroan dengan rincian Rp50 juta yang disisihkan sebagai dana cadangan tahun buku 2023.
Kemudian, Rp59,61 miliar sebagai holding yang diperoleh untuk menambah modal kerja perseroan.
BACA JUGA: Ini Cara yang Digunakan Michael Steven Kresna Group
Sebagai informasi, sejak dibeli Korea Development Bank pada September 2020, TIFA mengalami defisit.
Sementara itu, Head of Customer Training and Education PT Kiwoom Sekuritas Octavianus Audi Kasmarandana mengatakan, perusahaan yang tidak membagikan keuntungan, meski untung, akan mendapat sanksi berat dari pengusaha. Artinya, saham KDB Tifa yang dijual tidak diperdagangkan di pasar.
“Ini akan menjadi beban bagi investor dan prospek pasar akan terkena dampak negatif. Pelaku pasar tidak akan tertarik membeli saham KDB Tifa,” ujarnya (chi/jpnn).