Equatorise Dorong Pertumbuhan Fintech ASEAN di London Tech Week

saranginews.com, Jakarta – Industri fintech yang sedang berkembang di ASEAN menjadi sorotan pada forum khusus yang diselenggarakan bersamaan dengan London Tech Week (LTW) 2024.

Forum “FinTech at the ASEAN Forum in London” diselenggarakan oleh Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) dan Dewan Penasihat Bisnis ASEAN (ASEAN-BAC) bekerja sama dengan OJK, Pemerintah Inggris, Asosiasi FinTech Indonesia (Indonesia Fintech Association) . AFTECH). ), dan garis khatulistiwa.

Baca juga: OJK Jatuhkan Sanksi kepada Bank dan Fintech yang Terbukti Lalai Melindungi Identitasnya

Kegiatan ini juga didukung oleh KBRI London, UK-ASEAN Business Council, BritCham Indonesia, TechUK dan TheCityUK.

Forum tersebut menyoroti dua proyek andalan yang diluncurkan di bawah kepemimpinan Indonesia di ASEAN pada tahun 2023, yaitu QR Code dan Marketing Lending Platform.

Baca Juga: AFTECH dan KoinWorks Bekerja Sama Membawa ESG & Dampak Positif Bagi FinTech di Indonesia

Steven Marcelino, Wakil Ketua Komite Bilateral Inggris-Indonesia di KADIN Indonesia, sekaligus Managing Partner dan CEO Equatorice, mengatakan lanskap fintech di Indonesia berkembang pesat, didorong oleh peningkatan penetrasi digital dan keterlibatan investor yang positif.

Menurutnya, ini adalah pasar dengan potensi fintech yang sangat besar, populasi unbanked yang besar, penyediaan keuangan yang rendah di UMKM, dan dialog pemerintah yang terbuka dan suportif dalam memanfaatkan kemampuan fintech untuk menjembatani kesenjangan pendanaan.

Baca Juga: Pinjaman Pendidikan FinTech Punya Manfaat Besar, Kata Praktisi

Jumlah pelaku fintech di Indonesia tumbuh enam kali lipat dalam satu dekade terakhir, dari hanya 51 pemain aktif pada tahun 2011 menjadi 334 pada tahun 2022, kata Steven Marcelino dalam keterangannya, Rabu (10/7).

Equatorice didirikan untuk mengatasi kurangnya visibilitas dan kesadaran global terhadap perekonomian dan potensi Indonesia, serta untuk mempercepat pembangunan Indonesia melalui penggunaan penelitian dan teknologi terbarukan.

“Hal ini sejalan dengan dua pilar Equator, yaitu transisi net zero keberlanjutan serta teknologi dan inovasi digital,” ujarnya.

Equatorice membantu perusahaan-perusahaan Indonesia di seluruh dunia dan perusahaan-perusahaan Inggris/Eropa menemukan nilai di pasar Indonesia dengan pasar koridor prioritas di EMEA.

Bernardino Vega, Wakil Ketua Hubungan Internasional KADIN Indonesia dan CEO AdaKami, mengatakan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), yang mencakup lebih dari 97% dari seluruh perusahaan di ASEAN, seringkali menghadapi kesulitan dalam mengakses layanan perbankan tradisional.

“Fintech dapat berperan penting dalam menjembatani kesenjangan tersebut dengan menyediakan perbankan digital dan platform pinjaman alternatif,” jelasnya.

Forum yang menarik lebih dari 100 pemimpin bisnis dan investor ini berfungsi sebagai platform untuk mempromosikan kolaborasi antara Inggris dan industri fintech yang sedang berkembang di ASEAN.

Dengan menghubungkan para pemangku kepentingan dan menampilkan proyek-proyek inovatif, forum ini bertujuan untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi digital ASEAN.

Equator dengan peran pentingnya terus mendukung kemajuan tersebut dengan membangun jembatan antara pasar global dan potensi besar Asia Tenggara. (jlo/jpnn)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *