BRI Raih Predikat Low Risk ESG Risk Rating, Bukti Komitmen Terapkan Prinsip Keberlanjutan

saranginews.com, Jakarta – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI kembali menunjukkan komitmennya terhadap prinsip keberlanjutan.

Komitmen tersebut kali ini dikukuhkan dengan diterimanya predikat Low Risk ESG Risk Rating dari Sustainalytics, lembaga pemeringkat lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG) yang berskala internasional dan terkemuka di dunia.

Baca Juga: BRI Raih Penghargaan Bank Persero Terbaik di BIA Awards 2024

Keberhasilan tersebut tidak lepas dari konsistensi BRI dalam melaksanakan berbagai program dan kebijakan baik dari sisi lingkungan, sosial, dan tata kelola.

Direktur Kepatuhan BRI A. Solichin Lutfianto mengatakan kapabilitas pengelolaan ESG BRI memiliki arah dan strategi yang jelas sebagai bagian dari penciptaan nilai bagi seluruh pemangku kepentingan.

Baca Juga: Atasi Tantangan Sampah Secara Berkelanjutan, BRI Raih Penghargaan Platinum di BISRA Awards 2024

“Peningkatan skor peringkat risiko ESG Sustainalytics menjadi Risiko Rendah mencerminkan BRI terus menerapkan prinsip keberlanjutan dan dapat memperkuat nilai-nilai tata kelola perusahaan BRI serta terus menerapkannya di berbagai model bisnis perusahaan.” kata Solichin.

BRI meyakini tata kelola LST dapat diterapkan dengan pendekatan top-down.

Baca Juga: Konferensi Pengembangan Produk 2024, BRI Pamerkan Perjalanan Transformasi Digital

Manajemen perusahaan harus memiliki keharusan dan arahan terhadap strategi perusahaan untuk menerapkan ESG di dalam perusahaan agar sejalan dengan tujuan perusahaan.

“BRI menunjukkan komitmen manajemen dalam mengatasi permasalahan ESG, salah satunya dengan pembentukan komite ESG setingkat direktur yang dipimpin oleh CEO,” kata Solichin.

Menurutnya, komite tersebut mempunyai kewenangan dan tanggung jawab untuk menyetujui kebijakan keberlanjutan, strategi, dan peta jalan penerapan ESG untuk memandu BRI dalam mencapai tujuan keberlanjutannya.

BRI telah mempertahankan predikat peringkat risiko ESG berisiko rendah selama dua tahun berturut-turut.

Skor penilaian terkini BRI adalah 17,8, atau lebih baik dibandingkan skor risiko tinggi yang dicapai pada tahun 2020.

Dalam setiap penilaian, setelah dilakukan analisis komprehensif, Sustainalytics memberikan skor risiko ESG kepada perusahaan yang dinilai dan mengkategorikannya ke dalam beberapa kategori, yaitu risiko yang dapat diabaikan (skor 0-10), risiko rendah (skor 10-20), risiko sedang (skor 20). -30), risiko tinggi (skor 30-40) dan risiko berat (skor lebih besar dari 40).

Dengan demikian, semakin rendah skor risiko ESG, maka semakin rendah pula eksposur perusahaan terhadap dampak ekonomi material yang disebabkan oleh faktor-faktor ESG.

Predikat risiko rendah yang diberikan Sustainalytics merupakan komitmen BRI dalam menerapkan keberlanjutan di perusahaan.

Sebagai bank yang fokus pada pemberdayaan UMKM, BRI memiliki database jutaan nasabah simpan pinjam.

Hal ini membahayakan privasi data dan sistem keamanan siber BRI.

Dalam penilaiannya, Sustainalytics menilai BRI memiliki manajemen yang kuat dalam menangani permasalahan sistem keamanan siber sehingga berkontribusi terhadap peningkatan penilaian BRI pada ESG Risk Rating.

Selain fokus menilai tata kelola BRI, Sustainalytics juga menilai upaya BRI dalam meningkatkan inklusi keuangan.

Pada tahun 2023, BRI akan berkontribusi sebesar 65 persen terhadap pencapaian inklusi keuangan di Indonesia.

Hal ini sejalan dengan misi korporasi BRI untuk menjadi “grup perbankan paling berharga di Asia Tenggara dan pelopor inklusi keuangan”.

Selain ketiga aspek ESG tersebut, penilaian peringkat risiko ESG juga dilakukan terhadap aspek lingkungan hidup, termasuk bagaimana BRI menyikapi risiko iklim yang mempengaruhi aktivitas bisnis dan operasional perusahaan.

Sebagai perusahaan jasa keuangan, BRI berperan dalam investasi dan pembiayaan proyek-proyek ramah lingkungan.

Saat ini, BRI telah menetapkan target emisi nol bersih, yang mencakup Cakupan 1, Cakupan 2, dan Cakupan 3 (emisi ekonomi).

Selain pembiayaan proyek ramah lingkungan, BRI melakukan upaya pembiayaan dengan menerbitkan instrumen keuangan ramah lingkungan, serta penggunaan kendaraan listrik dan pemasangan panel surya di sisi operasionalnya.

Keberlanjutan yang dikelola BRI tercermin dalam Laporan Keberlanjutan pasca implementasi yang diterbitkan setiap tahun sebagai bentuk transparansi perusahaan kepada pemangku kepentingan, termasuk lembaga pemeringkat ESG internasional, untuk memperoleh pemeringkatan ESG.

Peringkat ESG penting karena mencerminkan pemahaman lembaga pemeringkat terhadap kinerja ESG suatu perusahaan.

Memiliki peringkat ESG yang baik bermanfaat dan menjadi keunggulan kompetitif bagi suatu perusahaan.

Tidak hanya itu, dalam proses penilaian perusahaan juga dapat mengeksplorasi berbagai parameter dan indikator keberlanjutan yang dianggap material bagi operasional bisnisnya.

Hal ini mencakup ketentuan untuk mengidentifikasi dan mengelola risiko-risiko LST, serta mengembangkan strategi keberlanjutan. (mrk/jpnn)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *