saranginews.com, Jakarta – Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahruni menilai kinerja Satgas Polri Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P3GN) yang mampu mendeteksi peredaran ribuan kilogram narkoba dalam satu kurun waktu. jangka waktu 10 bulan yaitu dari bulan September 2023 sampai dengan bulan Juli 2024.
Politisi NasDem itu menilai, kinerja Satgas P3GN dalam menangani narkoba sejauh ini sudah optimal.
Baca juga: Satgas P3GN Polri menangkap 3.651 tersangka kasus narkoba
Meski demikian, Sahroni menyatakan kinerja P3GN masih perlu ditingkatkan seiring dengan semakin maraknya peredaran narkoba.
“Setelah mengkaji laporan tersebut, Komite Ketiga tentunya mengapresiasi kinerja luar biasa yang diberikan oleh Satgas P3GN dalam menangani narkoba.
Baca juga: 44 Terdakwa Narkoba Tuntut Hukuman Mati di Sumut
Untuk itu, Sahrauni meminta Satgas P3GN Polri selalu tegas menindak seluruh pedagang dan pengedar.
Ia dengan tegas mengingatkan mereka: “Mereka ibarat pelaku genosida. Perbuatan mereka sudah memakan banyak korban jiwa. Jadi, jangan beri ampun.”
Baca Juga: Polres Jaipura Kota Bongkar Sistem Sindikat Narkoba Baru, Sita Rp 2 Miliar dari Barbuk
Selain itu, Sahroni juga mengingatkan polisi tentang kemajuan polisi dalam memburu penyelundup terbesar yakni Freddy Pratama.
Menurut Saharoni, penangkapan Freddy Pratama akan menjadi titik balik pemberantasan narkoba di Tanah Air, karena pusat rantai pasok akan terputus.
“Tetapi kerja pemberantasan narkoba akan semakin berat jika pengedar utama narkoba seperti Freddy Pratama tidak ditangkap, karena mata rantai peredaran tidak dapat diputus jika gembong narkoba tidak ditangkap,” kata Sahroni.
Ia juga berharap penangkapan tidak hanya terbatas pada kurir dan pedagang kecil saja.
Saya yakin Polri dan BNN bisa. Jadi, lanjutkan kerja brutal pemberantasan narkoba,” tegas Saheroni.
Pasalnya Al-Sahrauni mengaku tidak ingin Indonesia menjadi sasaran para pedagang besar yang menjual barang ilegalnya.
Hal ini tentu akan semakin menyusahkan pihak berwenang dan mengancam nyawa masyarakat.
“Kalau kita jadi Lenin, bisa-bisa para pengedar dan mafia narkoba ini menipu negara kita. Jadi harus tegas, dan hancurkan semuanya,” pungkas Sahrauni.
Ketua Satgas P3GN Polri Mayjen Asap Edi Suhari sebelumnya mengungkapkan pada Selasa (9/7) pihaknya menyita 4,4 ton sabu, 2.618.471 butir ekstasi, 2,1 ton ganja, dan 11,1 kg narkoba. . Ganja 4 kilo. dll.
Sementara itu, 38.000 tersangka ditangkap.
Asp juga menyampaikan, setidaknya 42 juta orang telah terselamatkan dari bahaya ancaman narkoba. (mar1/JPNN)