saranginews.com, JAKARTA – Profesor Mahkamah Agung Julius Nagari Parambaan yang mewakili Mahkamah Agung dan dunia peradilan melakukan peletakan batu pertama pemulihan kawasan terdampak banjir di Kabupaten Lima Kaum, Sumatera Barat pada Sabtu (6/7). . ).
Surao Konstruksi dirakit dengan bantuan Mahkamah Agung Republik Indonesia (MA), dengan bantuan hakim dan masyarakat peradilan di seluruh Indonesia.
BACA JUGA: Banjir disertai lumpur menutupi 71 rumah di Desa Bobo
Selain membangun kembali Sura, MA juga membantu anak-anak di daerah tersebut untuk belajar.
Dalam hal ini, Prof Julius Nagari mengungkapkan keprihatinannya atas bencana banjir di Parambahan. Sebab, ia merampas banyak rumah, termasuk surah tempat orang salat.
BACA JUGA: Desain Jersey Olimpiade Didit Hediprasetio mendapat pujian
“Kami keluarga besar Mahkamah Agung RI juga ikut prihatin dengan bencana banjir Tanah Datar. Setelah mendapat informasi adanya luapan Nagari Parambahanda Surau, kami berencana membangunnya kembali. Dengan berkoordinasi dengan pihak pengadilan Indonesia, badan amal dan pimpinan daerah serta Wali Nagari,” kata Profesor Julius, Senin (8/7).
Ditemani istri dan para juri, Profesor Julius meletakkan dasar dari pertanyaan yang tersapu banjir itu.
BACA JUGA: 633 Rumah Terendam Banjir di Bolang Mongondou
Alhamdulillah hari ini kami datang untuk meletakkan batu pertama rekonstruksi surah ini, ujarnya.
Profesor Julius menambahkan, pembangunan Surau berbasis RAB ini memakan biaya sekitar Rp 165 juta, dengan tambahan peralatan berupa karpet, sound system, taman dan lain-lain menelan biaya total Rp 200 juta.
“Hari ini kami segera menyerahkan biaya pembangunan Surau Tigo Batua sebesar Rp200 juta kepada Wali Nagari untuk segera dibangun,” kata Julius.
Selain itu, MA juga membantu menghemat biaya pendidikan sekitar 120 anak korban banjir yang masing-masing menerima Rp 1 juta plus tas sekolah dan 50 mukenah dari Dharmayukti Karini.
Terakhir, Profesor Julius pun membantu seorang bocah korban banjir bernama Ilyas Avalludin untuk berangkat ke tempat suci untuk menunaikan ibadah umrah.
Tak hanya itu, MA juga memberikan bantuan berupa uang kepada petani penggarap lahan di wilayah Nagari Baringin, Limo Kaum, dan Nagari Kubadak yang terkena bencana banjir.
Sementara itu, Bupati Eka Putra menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada keluarga besar Mahkamah Agung RI dan hakim RI beserta jajarannya kepada warga desa Tanah Datar yang terdampak banjir.
“Kami Pemda Tanah Datar mengucapkan terima kasih dan apresiasi atas bantuan tersebut. Semangat kami semakin meningkat. Dengan dibangunnya Surau Tigo Batur ini tentunya akan menambah semangat warga kami untuk beribadah. Insya Allah ini Berjamaah surau, salat dan kegiatan keagamaan lainnya- akan dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat untuk tindakan,” kata Eka.
Bupati Eka juga berharap masyarakat Nagari Parambahan khususnya warga Jorong Tigo Batur selalu menghidupkan Sura melalui doa masyarakat dan kegiatan keagamaan.
Insya Allah surah ini akan melahirkan hafiz dan hafiza, sehingga pahala akan terus datang kepada mereka yang membantu dan kepada pemilik tanah yang bersedia mewakafkan tanahnya, tambahnya.
Hal serupa juga diungkapkan oleh tokoh masyarakat setempat Misvardi Jalinus.
Mewakili seluruh warga Parambahan, khususnya Jorong Tigo Batur, ia mengucapkan terima kasih kepada Mahkamah Agung RI atas niatnya memulihkan Surau Tigo Batur yang tersapu banjir beberapa waktu lalu.
“Kami masyarakat Parambahan sangat senang dan termotivasi untuk merestorasi sura Tigo Batur yang diambil alih Sungai Halodo 30 tahun lalu oleh Mahkamah Agung RI. Kami yakin segala amal baik dan doa kami diterima di sisi Allah SWT, dan insya Allah surah ini adalah sebaik-baiknya yang akan kami gunakan,” ujarnya (dil/jpnn).