China State Unggulkan PT Brantas Abipraya untuk Kerja Sama Investasi dan Infrastruktur

saranginews.com, Jakarta – China State Construction Engineering Corporation Limited (CSCEC) mengunjungi PT Brantas Abipraya Jalan Letjen Pandjaitan, Cawang, Jakarta Timur pada Senin (8/72024).

Kedatangan CSCEC ini merupakan bagian dari kunjungan persahabatan kedua pihak dengan tujuan untuk memobilisasi dan mengkoordinasikan kerja kedua belah pihak untuk pembangunan infrastruktur di Indonesia, khususnya proyek-proyek pemerintah yang sedang atau sedang berjalan.

Baca Juga: KPK selidiki kasus korupsi eks GM Brantas Abiparia dalam pembangunan gedung pemerintah

Dalam pertemuan persahabatan tersebut, PT Brantas Abipraya diwakili oleh Direktur Operasi II Muhammad Toha Fauzi dan Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Soradi, Senior Vice President Marketing Mustafa dan Senior Vice President Finance Dunding.

Sementara itu, CSCEC diwakili oleh Li Yongming (Wakil Presiden/Anggota Partai CSCEC (Holding)) sebagai pemimpin pertemuan, diikuti oleh anak perusahaan China State Construction Engineering Corporation Limited (Kepala Departemen Teknik Keempat CSCEC International China Construction). Corporation Limited (CSCEC-4) dan Kepala Kantor Perwakilan CSCEC Indonesia.

Baca Juga: BNI Syariah salurkan dana Rp 200 miliar ke PT Brantas Abipraya

Kedua belah pihak sepakat untuk menjaga hubungan ketenagakerjaan dan investasi dalam konteks pembangunan berkelanjutan.

Dalam pertemuan tersebut, Lee Yong-ming memberikan pengarahan kepada Mohd Thuha Fauzi selaku Direktur Operasi II PT Brantas Abhipraya untuk mendorong Brantas Abhipraya bekerjasama dalam proyek investasi di bidang infrastruktur.

Baca Juga: Mahasiswa Teknik UMS Gunakan KKL di PT Brantas Abipraya

Sementara itu, di satu sisi, CSCEC memiliki banyak pengalaman investasi infrastruktur dan memiliki sumber daya modal yang besar serta teknologi ramah lingkungan baru dan teknologi konstruksi pionir.

Di pihak Brantas, mereka memiliki pengalaman dalam proyek-proyek seperti bendungan, jalan tol dan infrastruktur lainnya di Indonesia, dengan tenaga kerja lokal yang handal.

Meskipun Brantas Abhipraya bukan merupakan BUMN terbesar di Indonesia, namun PT Brantas Abipraya merupakan BUMN yang paling sehat diantara BUMN lainnya, kata Toha Fuzi dalam sambutannya. dikatakan.

Oleh karena itu, kami mengajak CSCEC untuk bekerja sama dalam mewujudkan investasi, infrastruktur, dan proyek KPS di Indonesia, ujarnya.

Pada kesempatan lain, Sourady menyambut baik tawaran dukungan dari Nomor 2 sebagai direktur keuangan provinsi China.

“Saya sangat senang ketika CSCEC mempercayakan kerjasama kepada saya, khususnya di bidang investasi dan infrastruktur modern yang teknologinya dimiliki oleh CSCEC,” kata Souradi.

Mitra CSCEC di Indonesia, Fitzur Rahman Nigroho yang hadir dalam pertemuan tersebut mengatakan, Brantas Abipraya di bawah manajemen CEO Sugeng Rochadi sangat agresif memperluas tentakelnya ke proyek-proyek besar di Indonesia.

“Kami sangat berharap kerja sama antara Brantas Abipraya dan CSCEC ini menjadi langkah penentu kerja sama ke depan yang lebih cepat dan terukur untuk pembangunan di Indonesia,” kata Fathor. dia berharap.

CSCEC adalah grup investasi dan konstruksi terbesar di dunia, yang mencakup investasi dan pengembangan (pengembangan real estate, pembiayaan konstruksi, transaksi properti), konstruksi teknik (konstruksi bangunan, konstruksi infrastruktur), survei dan desain serta lini bisnis baru. Bangunan ramah lingkungan, hemat energi dan perlindungan lingkungan serta e-commerce), sehingga membentuk kelompok yang terdiri dari lima pilar utama: “Desain, Konstruksi Bangunan, Infrastruktur, Real Estate dan Perdagangan Luar Negeri”.

Selama lebih dari 40 tahun beroperasi secara internasional, CSCEC telah mengembangkan lebih dari 8.000 proyek di lebih dari 140 negara dan wilayah.

“Kami telah berhasil membantu pemilik proyek memanfaatkan pembiayaan Tiongkok untuk proyek infrastruktur besar seperti proyek Jalan Raya Peshawar-Karachi dan Jalan Raya Sri Lanka Selatan di Pakistan dan relokasi ibu kota Mesir,” katanya.

“Tahun ini menandai dua puluh tahun beroperasinya kami di Indonesia. Kami telah terlibat di Jalan Tol Medan – Kualanamu, Jalan Tol Manado – Batong, Gedung Oasis Twin Towers dan lain-lain.” Ditambahkan.

Ia juga telah berpartisipasi dalam pembangunan lebih dari 80 proyek yang mencakup berbagai sektor profesional seperti konstruksi bangunan, infrastruktur, industri dan lain-lain.

“Semua kerja ini diapresiasi oleh Presiden Joko Widodo, pemerintah, dan masyarakat Indonesia,” tutupnya (ray/jpnn).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *