PLN Indonesia Power Berkomitmen Perkuat Ekosistem Hidrogen dari Hulu ke Hilir

saranginews.com, JAKARTA – PLN Indonesia Power (PLN IP) segera memperluas penggunaan hidrogen sebagai sumber energi pada pembangkit listrik dengan total kapasitas hingga 41 GW.

Hal ini merupakan terobosan perusahaan dalam melaksanakan transisi ke energi, sehingga pada tahun 2060 tujuannya akan tercapai pada tahun 2060.

Baca Juga: Dalam Restrukturisasi Perusahaan, PLN Indonesia Energi Raih Laba Bersih Rp 8,19 Triliun

Edwin Nugraha Putra, Direktur Utama PLN Indonesia Power, mengatakan hidrogen merupakan salah satu cara untuk mengurangi emisi karbon dioksida dari mobil karena pembakaran energi tersebut tidak menghasilkan limbah atau emisi karbon.

“Sistem hidrogen sebenarnya sudah lama digunakan untuk mendinginkan generator pembangkit listrik,” kata Edwin.

Baca: Forum Internasional Arkeologi Puji Alat GIS dalam Melestarikan Warisan Arkeologi di Sulawesi Selatan

PLN Indonesia Power, sebagai penyedia terkemuka pengembangan pembangkit listrik energi baru terbarukan (RE) yang ramah lingkungan, akan mengembangkan pembangkit listrik dengan menggunakan energi hidrogen.

Sesuai pedoman, listrik yang dihasilkan dari energi hidrogen akan mencapai 41 GW.

Baca Juga: Realisasi Anggaran TJSL Asuransi Jasindo Capai 1 Miliar. Rp

“Pengembangan hidrogen merupakan salah satu rencana aksi PLN untuk mencapai target NDC atau Kontribusi Nasional pada tahun 2030 dan net zero emisi pada tahun 2060,” ujarnya.

Kontribusi Nasional (NDC) merupakan komitmen dan upaya suatu negara untuk mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK) dan beradaptasi terhadap dampak perubahan iklim.

Dari tahun 2023 hingga 2030 ada rencana pengembangan energi hidrogen dan amoniak turunan hidrogen sebagai bahan bakar alternatif pengganti energi fosil di pembangkit listrik, tambah Edwin.

“Tentunya akan banyak manfaatnya karena tidak ada karbon dioksida dan ada penghematan biaya yang sangat besar. Jadi itu akan terjadi jika kita menggunakan hidrogen,” tambah Edwin.

PLN Indonesia Power diketahui telah berupaya semaksimal mungkin mengembangkan energi hidrogen di Tanah Air dengan menyediakan infrastruktur hidrogen dari hulu hingga hilir.

Di hulu, PLN Indonesia Power resmi menjadikan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Kamojang sebagai penghasil hidrogen hijau berbasis panas bumi pertama di Asia Tenggara.

Selain itu, PLN Indonesia Power juga akan mengembangkan PLTP lain sebagai penghasil hidrogen, yakni PLTP Gunung Salak, Ulubelu, Darajat, Lahendong, dan Ulumbu.

Menurut Edwin, hidrogen merupakan energi bersih yang membantu mewujudkan transisi energi pada tahun 2060. untuk mencapai nol emisi, sehingga Indonesia berkomitmen untuk melakukan pembangunan lebih lanjut.

“PLN Indonesia akan menunjukkan komitmennya kepada dunia energi bahwa kita menggunakan hidrogen untuk menghasilkan energi ramah lingkungan,” tambahnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *