Cerita Klaster Bunga Bratang Binaan BRI di Kota Surabaya, Kini Punya Tempat Usaha Nyaman

saranginews.com, JAKARTA – Penjual bunga di Pasar Bratang Surabaya sepi pembeli. 

Pasalnya, saat melewati Pasar Bratang, masyarakat langsung menutup hidung karena tidak tahan dengan bau samar yang menerpa hidung. 

Baca Juga: Product Development Conference 2024 Soroti Perjalanan Transformasi Digital BRI

Situasi toko bunga yang menjual tanaman hias di tempat pembuangan sampah.

Agus Subali, Ketua Kelompok Bunga Bratang, mengatakan, pada awalnya tempat para pedagang bunga mencari keuntungan adalah tempat mereka membuang sementara sampah yang ada di sekitarnya.

Baca Juga: BRI-MI Tawarkan Kalkulator Investasi Dengan Fitur User Friendly

“Kemudian ada beberapa sesepuh yang membuka toko (menjual tanaman). Seiring berjalannya waktu, muncullah komunitas penjual bunga,” kata Agus.

Mereka mempunyai kepentingan yang sama, yakni karena sama-sama ingin menjadi tempat berjualan yang baik dan meningkatkan perekonomian maka cluster bunga Bratang pun mulai terbentuk. 

Baca Juga: Pengumuman, BRI Keluarkan Kebijakan Baru tentang Utang Usaha

Anggota Bratang Flower Group berinisiatif untuk membuat area penjualannya lebih dikenal masyarakat luas dan menarik lebih banyak pembeli.

Sekitar empat tahun lalu, melihat potensi Bratang Flower Group, BRI pun ikut membantu. 

Alhasil, toko 70 pedagang Kelompok Bunga Bratang berubah drastis.

“Kami sudah 35 tahun bekerja di sini sebagai pedagang bunga. Sebelumnya tidak terorganisir seperti ini, hanya beberapa tahun belakangan ini tempat ini menjadi seperti ini. Dengan bantuan BRI, mereka juga banyak membantu kami,” dia dikatakan . Agus 

Diakui Agus, berkat pengembangan dan kedisiplinan, Cluster Bunga Bratang menjadi tempat berbelanja yang lebih baik dan nyaman. 

Lokasinya selain nyaman, juga memberikan keuntungan lain bagi anggota Klaster Bunga Bratang yang tidak segan-segan berbagi ilmu seputar dunia hortikultura. 

Pertukaran informasi yang bersifat konstruktif biasa dilakukan di gazebo, salah satu fasilitas yang BRI sediakan untuk cluster bunga Bratang. 

“Kita sering wawancara dan pertemuan gazebo di sini. Jadi kalau ada pedagang besar, kita bisa menyumbang teman-teman baru. Selain membantu fasilitas gazebo, kita juga membantu akses permodalan, yang penting pembayaran bunga KUR BRI dengan “terlalu murah. Besaran pinjamannya berbeda-beda tergantung merchantnya,” kata Agus.

Tentu saja, lanjut Agus, bantuan ini otomatis membantu perekonomian para pedagang. Buktinya, mereka tidak hanya mampu memenuhi kebutuhan pokok keluarganya, namun anak-anaknya juga bisa mendapatkan pendidikan yang layak.

“Dulu para pedagang bunga di sini tidak bisa menyekolahkan anaknya hingga perguruan tinggi. Alhamdulillah dengan usaha ini kami bisa memberikan pendidikan sekolah kepada anak-anak yang sudah kuliah. Selain itu para pedagang juga bisa membeli rumah. Perekonomian yang maju sudah membaik,” ujarnya. 

Selain memanfaatkan kelompok bunga BRI, layanan pelatihan dan pemberdayaan BRI juga memberikan ketenangan bagi pembeli tanaman hias. 

Soalnya sudah ada pembayaran cashless yang memudahkan, jadi pelanggan tidak perlu menyiapkan uang tunai. Sekarang sudah ada QRIS, jadi transaksi bisa langsung antara merchant dan pelanggan, jadi keduanya mudah. Agus menjelaskan, kelompok bunga Bratang sebelumnya telah mendapatkan bimbingan dan pelatihan sistem penjualan dengan QRIS.

Dengan langkah penguatan yang dilakukan BRI, Agus berharap Bratang Flower Group dapat terus mendapat dukungan dan semangat dari BRI untuk terus mengembangkan bisnisnya.

Ia juga berharap dapat menjalin kemitraan jangka panjang untuk membantu pertumbuhan pasar bunga. 

“Dengan kemajuan saat ini, kita diberikan kemudahan dalam pemasaran atau branding agar tidak ketinggalan zaman.” 

Perkembangan lainnya, Direktur Mikro BRI Supari mengungkapkan BRI akan terus mendampingi dan mendampingi UMKM melalui program ‘My Life Cluster’. Kedepannya, UKM yang bermunculan dapat menjadi inspirasi bagi perusahaan di sektor lain.

Supari (mcr10/jpnn) mengatakan, “Kami berkomitmen untuk mendukung dan membantu tidak hanya melalui modal usaha, tetapi juga melalui pelatihan bisnis dan program pemberdayaan lainnya.”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *