saranginews.com, Surabaya. Kamis 2024 Pada tanggal 23 Juni, polisi menangkap dua orang penculik yang menyebabkan terbunuhnya korban, seorang mahasiswa Universitas Islam Negeri Sunan Ambel (UINSA) berinisial MDR.
Dua pelaku berinisial MMH dan AYE warga Hero City ditangkap tim gabungan Polda Jatim dan Reskrim Polrestabes Surabaya.
Baca Juga: Dua Pencuri yang Terlibat Car Free Day di Sudirman Akhirnya Ditangkap
Keduanya merupakan pelaku berulang (yang dipenjara) dalam kasus yang sama. MMH dipenjara enam bulan pada 2014, dan AYE dipenjara dua bulan pada 2016, kata Dirjen Reserse Kriminal (Deriscrimon) Polda Jatim. . , Komisaris Paul Tutok Suharyanto, Jumat.
Dia mengatakan polisi awalnya menangkap MMH. Menyusul perkembangan tersebut, polisi menangkap Ai pada Kamis (7/7).
Baca juga: Wajah Perampok CFD Thamrin-Sudirman.
Kedua pelaku melarikan diri ke Surabaya.
“Kedua pencuri ini berhasil kabur ke beberapa wilayah di Jawa Timur, bahkan hingga ke Banyuwangi,” kata Tutok.
Baca juga: Bentrok Antar Jemaah di Jaktim Karena Sengketa Penggunaan Gereja
Dalam aksinya, dua pencuri berhasil merampas tas korban dan merampas uang sebesar $63.000.
Sedangkan handphone dan tas korban hanya berjarak 100 meter dari lokasi kejadian. Kedua perampok tersebut mengetahui korban mengejar mereka hingga Jalan Semarang, Surabaya.
“Dari rekaman CCTV, korban berbalik dan terjatuh ke sisi lain dan langsung ditabrak mobil,” kata Totokas.
Sementara itu, Pembimbing UINSA Prof. Ahmed Mazki mengucapkan terima kasih kepada Polda Jatim atas keberhasilan menangkap pelaku penculikan muridnya.
Menurut Muzaki, korban dikenal sebagai aktivis di kampus sehingga kepergiannya meninggalkan luka mendalam bagi keluarga besar UINSA.
“Korban dikenal sebagai orang yang baik. Ia kuliah pada siang hari dan bekerja sepulang kuliah untuk menghidupi keluarganya. Meski sibuk di luar negeri, korban tetap bisa mengikuti perkuliahan dan berorganisasi dengan baik,” ujarnya. . (ANTARA/GBNN)
Baca artikel berikut ini… Pengguna jalur Flyover Cimindi Bandung heboh pada Jumat dini hari
