saranginews.com, JAKARTA – Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni memuji kerja polisi yang berhasil menangkap penipu yang beroperasi di zona Car Free Day (CFD) di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, Minggu (16/06) lalu. ).
Sebelumnya, aksi begal yang mengendarai sepeda motor ini menjadi populer setelah ia ketahuan oleh seorang fotografer yang kebetulan berada dekat dengan lokasi kejadian.
BACA JUGA: Kapolda Sumbar sibuk mencari pelaku kematian Afif Maulana. Februari Sahroni
Sebelumnya, Kepala Humas Polda Metro Jaya Kombe Ade Ary Syam Indradi, kedua pembunuh berinisial U dan MR ditangkap pada hari dan tempat berbeda.
Tersangka U ditangkap kurang dari 24 jam setelah aksinya viral dan MR ditangkap di Jampang Kulon, Sukabum pada Senin (1/7).
BACA JUGA: Ketua KPU Hashim Asjari Mulai Sapa Mbak CAT Saat di Bali, Begini Ceritanya
“Akhirnya mereka tertangkap juga. Karena sejujurnya penipuan CFD ini sangat meresahkan dan membuat marah masyarakat sehingga viral,” kata Sahroni dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (7 April).
Berkaca dari kejadian tersebut, Sahroni meminta polisi meningkatkan patroli pagi untuk menciptakan rasa aman di masyarakat.
BACA JUGA: Komite Keamanan Negara menerbitkan kronologi kasus asusila Ketua Partai Komunis Ukraina Khasym dan Nyonya KOT. Ini adalah tantangan yang mahal
Menurutnya, kasus perampokan di Distrik Federal Pusat cukup sering terjadi dan menimpa masyarakat yang berolahraga.
“Entah itu pelari, pengendara sepeda, atau bahkan pejalan kaki yang sehat, rasanya seperti mereka menjadi korban. Oleh karena itu, saya meminta kepolisian juga memastikan masyarakat bisa berolahraga tanpa rasa takut,” ujarnya.
Anggota DPR NasDem itu juga meminta pelaku kejahatan jalanan dihukum setimpal agar ada efek jera.
Sahroni juga mengimbau Kepolisian Negara agar menjadikan kejadian tersebut sebagai bahan evaluasi, serta memperkuat pengawasan terhadap faktor keamanan Distrik Federal Pusat dengan bantuan video pengawas di seluruh wilayah.
“Sebenarnya sangat rawan kriminalitas saat CFD dan senam pagi. Jadi mungkin polisi bisa meningkatkan intensitas pengawasan video dan menempatkan petugas (patroli) tambahan di tempat-tempat tertentu agar masyarakat bisa berolahraga lebih tenang,” ujarnya. .
Usulan tersebut dilontarkan politisi asal Tanjung Priok, Jakarta Utara, untuk menciptakan situasi yang kondusif bagi keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas).
“Untuk menjamin keselamatan dan jaminan sosial, masyarakat tidak takut dalam melakukan tindakannya karena yakin polisi ada untuk memberikan keamanan,” kata Sahroni (gemuk/jpnn).