Ketua KPU RI Dipecat, Bang Jeirry: Sudah Ditunggu Banyak Orang

saranginews.com – JAKARTA – Koordinator Komite Pemilihan Umum Indonesia (TePI) Jerry Sumampou bereaksi terhadap keputusan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilihan Umum (DKPP) yang memecat Hasim Asyari sebagai Ketua CPU Indonesia.

Menurut Jerry, banyak yang menunggu keputusan DCP memecat Hasim Asyari karena terbukti melanggar etika perbuatan asusila.

BACA JUGA: DKPP memberhentikan Ketua Umum Partai Komunis Ukraina, Ketua Komisi II: Menurut saya ini sangat buruk 

Sebab, pemecatan Ketua CPU Indonesia seharusnya dilakukan pada kasus asusila sebelumnya, kata Jerry Sumampou dalam keterangannya, Rabu (3/7).

Meski agak terlambat, kata Jerry, keputusan DKPP sudah tepat untuk memastikan tidak ada lagi korban di kemudian hari.

BACA JUGA: Bu Kat Korban Maksiat, Ketua CPU Hasim Asyari Buka Suara: Ini Vonisnya

Apalagi, integritas CPU sebagai lembaga terhormat harus tetap dijaga dalam konteks Pilkada Serentak 2024 yang saat ini dilaksanakan secara bertahap.

“Setidaknya keputusan DKPP ini bisa memberikan sedikit kelegaan bagi masyarakat.”

BACA JUGA: Komnas mendukung DKPP terkait dugaan pelecehan seksual terhadap Ketua Partai Komunis Ukraina

Karena situasi seperti ini bisa dijadikan bahan untuk menyandera CPU agar tidak mengambil posisi netral dalam Pilkada Serentak 2024, lanjut Jerry.

Ia menambahkan, selama ini masyarakat sangat curiga bahwa persoalan etika yang dihadapi Ketua CPU dijadikan alat untuk menyandera CPU agar berperilaku tidak profesional dan tidak independen dalam proses pemilu. Ini digunakan sebagai alat untuk mengatur CPU, sehingga memungkinkannya mengikuti keinginan pihak-pihak yang berkepentingan dalam pemilu.

“Ada dugaan kuat bahwa hal serupa menjadi penyebab tidak netral dan tidak profesionalnya CPU pada pemilu lalu. “Dengan demikian, KPU terpaksa dan ‘terpaksa’ mengikuti keinginan pemangku kepentingan karena jika tidak, kasus etik bisa saja diangkat dan diadili,” kata Jerry.

Menurut Jerry, keputusan pemberhentian Hasim Asyari juga menunjukkan CPU mengalami permasalahan internal yang serius.

Banyak kebijakan yang aneh dan tidak sejalan dengan nilai, prinsip, dan norma pemilu yang baik dan adil. Tampaknya CPU mengabaikan banyak perbuatan baik dan benar sebelum pemilu.

Menurut Jerry, banyaknya persoalan dan kontroversi yang muncul terkait keikutsertaan KPK pada pemilu sebelumnya dan Pilkada kali ini, sedikit banyak terkait dengan perilaku tercela yang tidak diungkapkan ke publik. Pasalnya, CPU gagal fokus pada tahapan dan proses pemilu yang perlu dilaksanakan secara serius dan bermakna.

Oleh karena itu, dengan mundurnya Ketua CPU Indonesia, kami berharap CPU dapat berbenah diri dan lebih profesional serta mandiri dalam menyelenggarakan tahapan Pilkada Serentak, kata Jerry Sumampou. (Sam/Jpnn)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *