Bambang Pacul Sebut Komisi III Kemungkinan Akan Kunker ke Sumbar Dalami Kasus Afif Maulana

P

Dia mengatakan, pihaknya tidak menutup kemungkinan akan melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Sumatera Barat (Sumbar) untuk mengusut kasus tersebut.

BACA JUGA: Kematian Afif Maulana diduga akibat penyiksaan polisi.

“Biasanya kalau terjadi hal seperti ini kita berangkat kerja. Teman-teman kita kunjungan kerja ke Sulsel, nanti kita kunjungan kerja ke Sumbar. Kita ketemu di lapangan,” kata Bambang Patchul. Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis.

Ia mengatakan, pihaknya akan bisa memutuskan dengan kunjungan kerja tersebut apakah perlu mengundang polisi untuk sidang dengan Komisi III DRC (RDP) untuk mendalami kasus Afif yang viral di media sosial. media massa.

BACA SEMUA: Siapa yang Suruh Investigasi Kematian Afif Maulana Dihentikan? Demikian kata-kata Combes Dwee

“Kemudian kita akan bahas apakah IDP itu perlu atau tidak,” ujarnya.

Kunjungan kerja, kata dia, merupakan langkah yang sering dilakukan Komisi III RDK ketika hendak mengusut suatu kasus.

BACA JUGA: Viral Kematian Kapolda Sumbar Afif Maulana Sibuk Cari Pidana, Sahron Marah

“Seperti yang saya sampaikan tadi, tonggak sejarahnya biasanya perjalanan bisnis, kalau ada kasusnya dulu,” ujarnya.

Sebelumnya, Kepala Kepolisian Negara (Irjen) Sumatera Barat (Irjen) Irjen Suharono menegaskan, lembaga yang dipimpinnya tidak akan menghentikan atau menutup kasus meninggalnya Afif Maulana.

Yang jelas, sejauh ini kami belum menutup atau menghentikan kasus ini, kata Kapolda Sumbar Irjen Suharjano di Padang, Kamis.

Berdasarkan pemeriksaan polisi, Afif tewas setelah melompat dari jembatan, kata Suhariono.

Pada Minggu (9/6), Afif Maulana, 13 tahun, ditemukan tewas di bawah Jembatan Kuranji di Padang, Sumatera Barat.

Sementara itu, pada Jumat (21/6), Wakil Kapolres Padang Kota AKBP Rully Indra Vijayanto mengatakan, dari penyelidikan lebih lanjut, warga sekitar sempat melakukan perlawanan pada pagi hari sebelum jenazah korban ditemukan. jam pagi.

Ia mengatakan, kelompok pejuang tersebut bubar saat petugas dari Direktorat Sabara Polda Sumbar tiba.

Bahkan sebagian besar rombongan melarikan diri dengan meninggalkan senjata tajamnya (antara/jpnn).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *