Survei Octa Ungkap Sikap Trader Terkait Keberuntungan dalam Trading

saranginews.com, JAKARTA. Broker keuangan Octa melakukan studi global tentang sikap pengusaha terhadap keberuntungan yang disebut “Be Happy”.

Survei ini bertujuan untuk memahami sejauh mana kepercayaan terhadap keberuntungan, pesona dan ritual mempengaruhi kesuksesan trading.

BACA JUGA: OctaTrader Luncurkan Fitur Baru yang Mempermudah Trader Pemula

Akibatnya, sebagian besar pengusaha mengaitkan kesuksesan mereka dengan keterampilan dan pengalaman, bukan karena alasan yang tidak dapat dijelaskan secara rasional.

Pengusaha dari Indonesia, Malaysia dan Nigeria berpartisipasi dalam survei ini. Rata-rata usia peserta bervariasi dari 30 tahun di Nigeria, 39 tahun di Malaysia, dan hingga 42 tahun di Indonesia.

BACA JUGA: Octa Terapkan Kurikulum Khusus, Konsep Pendidikan Dasar di Indonesia Timur

Meskipun pengalaman trading responden di ketiga negara tersebut hampir sama, namun jumlah masyarakat yang percaya pada keberuntungan dan karakteristiknya relatif rendah: hanya 9% di Indonesia, 20% di Nigeria, dan 25% di Malaysia.

Analis pasar keuangan Okta, Kar Yong Ang menjelaskan, trader berpengalaman cenderung mengandalkan strategi yang kuat dan disiplin yang ketat dibandingkan keberuntungan.

BACA JUGA: Octa mengungkap prediksi pasar keuangan untuk tahun 2024

“Rabu, misalnya, biasanya dianggap sebagai hari yang menguntungkan karena keputusan suku bunga Federal Reserve AS, yang berdampak signifikan terhadap pasar global. Kamis juga dianggap sebagai hari perdagangan yang baik karena mengulangi momentum hari Rabu,” kata Kar Yong Ang dalam keterangannya, Rabu (7/3).

Meski kepercayaan terhadap jimat dan ritual tidak dominan, survei mengungkapkan adanya berbagai praktik tidak biasa yang dilakukan para pedagang.

Di Malaysia, 10% responden sering melakukan ritual sebelum, selama, atau setelah sesi perdagangan dan menyatakan bahwa praktik ini memengaruhi hasil perdagangan mereka. Sebaliknya di Indonesia, pengusaha yang menerapkannya biasanya mengembangkan ritualnya sendiri.

Selain itu, survei tersebut juga mengungkapkan preferensi terhadap sinyal perdagangan modern. Banyak trader mengandalkan platform seperti OctaTrader, yang menawarkan prediksi ahli dan analisis mendalam melalui pusat analisis bernama Space.

“Platform ini menyediakan saluran khusus yang dapat disaring sesuai kebutuhan pengguna, membantu proses pengambilan keputusan menjadi lebih efisien dan berbasis data,” jelasnya.

Seperti yang diketahui oleh trader berpengalaman, menjadwalkan sesi trading pada hari-hari tertentu dalam seminggu dapat memengaruhi keuntungan. Sekitar setengah dari peserta survei menganggap hari Rabu dan Kamis sebagai hari paling menguntungkan untuk perdagangan, dengan alasan logis terkait dengan keputusan Sistem Federal Reserve AS mengenai suku bunga.

Meski sebagian besar pedagang lebih mengandalkan keterampilan dan pengetahuan, sebagian masih mempraktekkan ritual dan kepercayaan unik.

Berikut beberapa contohnya: membiarkan kucing tidur nyenyak di atas meja, mengalami telinga berdenging sebagai tanda keberuntungan, atau mandi sabun sambil mengulangi afirmasi positif. Namun, sebagian besar trader sepakat bahwa strategi dan disiplin adalah kunci kesuksesan trading. (jlo/jpnn)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *