Satgas UU Ciptaker Gelar Coaching Clinic Bagi Perempuan Pelaku UMKM di Pontianak

saranginews.com, PONTIANAK – Gugus Tugas Percepatan Sosialisasi Undang-Undang Cipta Kerja (Satgas UU Cipta Kerja) menggelar pertemuan dan klinik pelatihan bertema “Kemudahan penerbitan izin usaha sebagai implementasi penciptaan lapangan kerja hukum” di Pontianak pada bulan Juni. 7 2024.

Pertemuan yang dihadiri lebih dari 250 pengusaha wanita yang tergabung dalam Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia Wilayah Kalimantan Barat ini bertujuan untuk memberikan informasi kemudahan perizinan berusaha, serta dukungan rumah sakit pendidikan. untuk mendapatkan NIB, sertifikat halal dan lain-lain secara langsung (on site).

BACA JUGA: Satgas Hukum Ketenagakerjaan Dorong Generasi Muda Jadi Bagian Indonesia Emas 2045

Wakil Ketua Satgas Cipta Lapangan Kerja III Raden Pardede secara daring mengatakan, serangkaian langkah garda depan terus dikaji dan dilaksanakan untuk membantu memajukan reformasi izin usaha yang diharapkan dapat meningkatkan produktivitas dan kontribusi perusahaan terhadap perekonomian nasional. , menciptakan lapangan kerja baru, dan memperkuat sistem keuangan di Indonesia.

“Kita mempunyai cita-cita menjadi negara maju dengan pendapatan per kapita lebih dari USD 25.000,-, dan Indonesia Emas 2045, sehingga perlu banyak upaya untuk keluar dari jebakan kelas menengah,” kata Raden.

BACA JUGA: Berkat UU Ketenagakerjaan, UMKM Kota Banjarmasin Mudahkan Perizinan Digital

“Salah satu yang diperbaiki dengan segala persoalan terkait izin usaha agar lebih mudah, cepat, dan aman adalah konsep UU Ketenagakerjaan,” kata Raden.

Lebih lanjut Raden menjelaskan, salah satu hal yang diperbaiki dengan segala permasalahan terkait izin komersial agar lebih mudah, cepat, dan dapat diandalkan adalah filosofi Undang-Undang Ketenagakerjaan.

BACA LEBIH LANJUT: UU Cipta Kerja membuat perekonomian Indonesia lebih inklusif

“Bagaimanapun, dalam pelaksanaannya pasti ada hal-hal yang kurang tepat. Implementasi UU Ketenagakerjaan memerlukan waktu, ketekunan dan konsistensi dalam hal pelayanan yang baik kepada masyarakat,” kata Raden.

Kesederhanaan – kemudahan perizinan berusaha di Indonesia merupakan faktor penting yang dapat mempengaruhi kepercayaan masyarakat dan investor, memperluas pasar, dan meningkatkan persaingan, hal ini diperlukan bagi pertumbuhan dan perkembangan UMKM untuk meningkatkan pasokannya. terhadap perekonomian negara.

“Jadi solusinya apa? Agar perekonomian negara tumbuh, UMKM perlu skala, untuk bisa menyerap lebih banyak tenaga kerja dan menciptakan lapangan kerja baru.” kata Raden.

Raden juga mendorong para peserta untuk berpartisipasi dalam diskusi dan memberikan saran dan rekomendasi kepada pemerintah untuk pelayanan dan pengelolaan yang lebih baik, khususnya dalam proses perizinan berusaha, termasuk penerbitan Nomor Induk Berusaha (NIB), sertifikat halal, BPOM, dan PIRT. dan perizinan lainnya termasuk Perizinan Usaha Penunjang Usaha (PB-UMKU).

Senada dengan hal tersebut, Tina Talisa, Ketua Pokja Sinergi Substansi Sosialisasi Satgas UU Cipta Kerja mengatakan, di dalam UU Cipta Kerja ada peluang untuk berusaha.

“Nah, kemudahan berusaha itu ditunjukkan dengan sederhananya proses pembuatan NIB (Nomor Induk Berusaha).” kata Tina.

Tina mengatakan, berdasarkan informasi Kementerian Keuangan/BKPM, hingga 7 Juni 2024, total NIB yang diterbitkan mencapai 10 juta. Angka ini menunjukkan peningkatan pendaftaran usaha yang cukup signifikan, dimana mayoritas didominasi oleh usaha kecil, disusul usaha kecil, kemudian usaha menengah dan besar.

Lanjut Tina, ia berharap workshop ini bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin, mengingat juga akan ada klinik pelatihan (ci) yang mendapat izin dengan dukungan Kementerian Perdagangan/BKPM, BPJPH, dan Badan POM.

“Jadi tahap akhir akan ada dukungan untuk melakukan NIB, Sertifikasi Halal, dan P-IRT. Jadi anggota ICMI perempuan akan kembali dari pertemuan ini dengan NIB,” jelas Tina.

Terkait manfaat NIB, Tina menjelaskan pengusaha dapat mengakses pembiayaan perbankan, akses pasar, dan akses pendidikan yang disediakan pemerintah.

Turut berbicara, Edy Cahyono Sugiarto, Direktur Humas Kementerian Sekretaris Negara, mengatakan proyek ini bertujuan untuk menciptakan pesan-pesan terhadap kebijakan pemerintah dengan cara menghubungkan massa agar kebijakan terus diambil. Tingkat efektif sesuai dengan harapan masyarakat untuk mampu memberikan dukungan yang handal dalam mendukung pertumbuhan perekonomian nasional

“Acara hari ini merupakan upaya bersama untuk menciptakan kemitraan multistakeholder, semoga kedepannya dapat terjalin kemitraan dengan perempuan ICMI.” kata Eddy.

Edy juga berharap semangat UU Ketenagakerjaan dapat terimplementasi dengan baik melalui klinik pelatihan yang akan digelar dalam pertemuan tersebut.

“Kami dari Satgas UU Cipta Kerja bersama BKPM, BPJPH dan BPOM akan terus berupaya menyempurnakan kebijakan tersebut dan memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.” ucap Edy tegas.

Pada bagian akhir konferensi, para peserta mengadakan klinik untuk membantu pengembangan NIB, Sertifikasi Halal dan PIRT.

Alhamdulillah berkat pertemuan Satgas Cipta Lapangan Kerja di Pontianak, saya bisa mendapatkan NIB dan sertifikat halal dengan mudah dan gratis, kata Nurbaiti, salah satu peserta pertemuan, kepada Satgas Cipta Lapangan Kerja. . tim media.

Liberalisasi penyelenggaraan usaha di Indonesia merupakan faktor penting yang akan mempengaruhi penguatan kepercayaan masyarakat dan investor, perluasan pasar dan peningkatan persaingan yang diperlukan bagi pertumbuhan dan perkembangan UMKM agar dapat meningkatkan kontribusinya terhadap perekonomian nasional. .

Antusiasme para peserta yang sebagian besar adalah perempuan, memberikan harapan bagi tumbuhnya UMKM sebagai kontributor utama pertumbuhan perekonomian nasional. (dil/jpnn)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *