saranginews.com – DEPOK – Ridwan Kamil dan Kaesang Pangarep belakangan ramai diperbincangkan sebagai calon gubernur pada Pilkada 2024.
Dosen Politik Universitas Indonesia (UI) Aditya Perdana Rizwan mengatakan nama Kamil sudah santer dibicarakan di Jakarta dan Jawa Barat.
Baca Juga: PDIP Pertimbangkan Pencalonan Kesing Bin Jokowi di Pilkada Jateng
Sementara itu, Kesang ramai diperbincangkan pada pergantian gubernur Pilkada Jakarta dan Jawa Tengah 2024.
“Keduanya bisa dicalonkan sebagai gubernur atau wakil gubernur,” kata Aditya Pradana di Depok, Selasa (2/7).
Baca Juga: PKB Enggan Usung Kesang di Pilkada Jateng, Kek Amin Lebih Pilih Orang
Aditya Perdana mengatakan Rizwan Kamil dan Kesang khawatir karena konflik dengan pemerintahan Jokowi dan pemerintahan terpilih Prabhu Gibran.
Ketum PSI Kesang merupakan anak Presiden Jokowi.
Baca Juga: Polling LSI Pilkada Jateng, Irjen Ahmad Lutfi dan Kesang Berlomba Pilkada
Sedangkan Rizwan Kamil merupakan politikus Golkar yang mendukung pemerintahan Jokowi dan Prabowo di masa depan.
Aditya mengemukakan, dalam beberapa bulan terakhir Koalisi untuk Indonesia Maju (KIM) tengah menjaring calon-calon pemerintah pusat dan daerah, yang ingin didorong oleh para politisi untuk mencapai pembangunan pusat dan daerah dalam 5 tahun ke depan.
Oleh karena itu, kedua nama ini tentu diharapkan dapat disandingkan dengan kandidat yang siap menang dalam kerangka aliansi apa pun.
Kedua, Aditya yang merupakan CEO Algorithm Research and Consulting, sama-sama memiliki popularitas dan prospek elektoral, serta tentunya memiliki dukungan dan kekuasaan dalam kampanye pilkada mendatang.
Kesang cukup populer di Jawa Tengah, meski tidak di Jakarta.
Namun PSI terbilang cukup baik dalam meraih kursi dan suara di Jakarta sehingga berpotensi positif bersaing di Pilkada Jakarta 2024, sedangkan RK berpotensi memenangkan Pilkada Jawa Barat 2024 karena posisinya. .
Namun RK juga mempunyai banyak popularitas dan prestasi di Jakarta.
Namun, kemampuan mempertahankan RK di Jakarta tentu menjadi pilihan bagus Anies Baswedan.
Oleh karena itu, Golkar menilai RK berpeluang lebih besar untuk memenangkan Pilkada Jabar 2024 dibandingkan RK Jakarta.
Ketiga, dari segi wilayah sengketa, Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Tengah menjadi provinsi yang paling intens dalam kontestasi ini karena berisi wilayah sengketa yang tidak lepas dari Pilpres 2024.
Aditya mengatakan, kedua kandidat ini tidak bisa mengambil keputusan sendiri-sendiri.
Sebab, keduanya lekat dengan partai politik pendukungnya dan partai koalisi pendukung pemerintah. (antara/jpnn) Jangan lewatkan video pilihan editor ini: