Menko Airlangga Sebut Hilirisasi Industri Kunci Jaga Resiliensi Ekonomi Nasional

saranginews.com, GRESIK – Koordinator Bidang Perekonomian Erlangga Hartarto mengatakan industrialisasi merupakan salah satu cara untuk menjaga stabilitas perekonomian nasional.

Pada Kamis (27/6) di Jawa Timur, operasi peleburan PT Freeport Indonesia (PTFI) telah diserahkan kepada Menteri Koordinator Bidang Penerbangan.

Baca Juga: Wakil Koordinator Perekonomian Elin Setiadi Jadi Pj Gubernur Sumsel, Pesan Menteri untuk Maskapai

Oleh karena itu, menurut Menko Airlangga, pemerintah akan menerapkan kebijakan hilirisasi industri untuk membantu meningkatkan nilai tambah bagi perekonomian nasional.

Untuk mendukung kebijakan aliran ini, peran pembeli domestik, termasuk pembeli minyak mentah, sangatlah penting.

Baca Juga: Airlangga Tanggapi Perdebatan Dukungan Sosial Bagi Korban Judi Online

Selain itu, Menko Airlangga mengatakan pasokan produk tembaga murah Indonesia saat ini masih mengandalkan komponen kebutuhan produksi kendaraan listrik (EV), seperti pipa listrik, strip tembaga, produk vaporizer tembaga, serta kabel. , kotak inverter dan baterai.

Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, pemerintah akan terus mengembangkan industri pengolahan di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).

Baca Juga: Menteri Perhubungan Apresiasi Besarnya Uang dari Smelter Freeport dan Emas

“Kami mengapresiasi pengelolaan yang luar biasa, yang tercipta adalah tanaman yang luar biasa, luar biasa,” ujarnya. Jadi ini adalah waktu yang tepat karena energi terbarukan kini sedang menjadi tren. “Tren energi terbarukan membutuhkan mineral utama, salah satunya adalah tembaga.” kata Menteri Koordinator Maskapai Penerbangan dalam keterangan resmi, Selasa (2/7).

Pabrik peleburan PTFI merupakan kilang tembaga single-line terbesar di dunia dengan kapasitas pemrosesan konsentrat tembaga tahunan sebesar 1,7 juta ton.

KEK Java Integrated Industrial Ports (JIIPE) mencakup lahan seluas 100 hektar di Gresik, Jawa Timur, dan total biaya investasi proyek ini sebesar $58 triliun atau $3,7 miliar. Investasi ini tidak hanya akan membawa manfaat bagi perusahaan konstruksi lokal, tetapi juga akan memberikan banyak manfaat bagi masyarakat Yunani.

Bersama smelter PT, mereka mengolah 3 juta ton konsentrat tembaga, sekitar 600.000 ton katoda tembaga, 50 ton emas, dan 200 ton perak per tahun.

Saat smelter ini beroperasi, seluruh konsentrat tembaga yang dihasilkan PTFI dapat diolah dan dikumpulkan, serta tailing anoda dapat diolah dalam larutan PT.

“Ini integrasi pertama dari pertambangan ke produk akhir. Dan dengan integrasi ini, produksi emas 50 ton akan membayar royalti. Karena terintegrasi di hilir tambang. Royalti juga akan dibayarkan untuk perak. pemerintah akan mendapat banyak pendapatan,” kata Menko.

Kehadiran PTFI di KEC Grezic dapat menjadi perhatian bagi pembentukan ekosistem pendukung aliran sungai, khususnya kendaraan listrik di wilayah tersebut.

Pada Maret 2024, KEK Yunani memiliki nilai investasi sebesar 75,2 triliun 2 miliar dan mempekerjakan lebih dari 35.000 pekerja.

“Tentu Indonesia bisa meningkatkan ekspornya ke depan. Kalau ekspor kita kuat, maka rupiah kita bisa stabil. Misalnya ekspor nikel dan sawit kita 55 miliar dolar, dan impor minyak kita 40 miliar dolar. Jadi, batu bata alami sedang dibuat.

Menko Airlang dan rombongan juga berkesempatan meninjau area peleburan PTFI, area jet, pengecoran anoda, dan gedung kendali pusat.

Terkait hal tersebut, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, Menko Perekonomian Susiwijono Mogarso, Wakil Kepala III Kemenko Perekonomian Elin Setadi, Dirjen Mineral dan Batubara Ali Murtopo Simbolon bertindak di lingkungan Kementerian ESDM Bambang Susantono.

Turut hadir perwakilan Koordinator Kementerian Perekonomian Haryo Linceto, Pj Sekda Jatim Bobby Someyarsono, Gresik Fandi Ahmed Yani dan CEO PTFI Tony Venas beserta jajarannya. (mrk/jpnn)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *