saranginews.com, Semarang – PT Polygroup Manufaktur Indonesia (PT PMI) melakukan ekspor perdana produk pohon Natal dari Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kendall ke pasar AS pada Rabu (26/6).
Dengan menggunakan 12 kontainer, sebanyak 7.431 dus pohon Natal senilai 47.308.407.149,25 dollar AS diekspor.
Baca juga: Begini Cara Bea dan Cukai Menertibkan Produk UKM Masuk Pasar Internasional
Kepala Bea Cukai Semarang Bavagai Budi Kismulyanto mengapresiasi pencapaian ekspor perdana PT PMI ke Amerika Serikat.
“Keberhasilan PT PMI ini menunjukkan bahwa fasilitas dan dukungan yang diberikan di KEK Kendall dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh pelaku usaha,” kata Buddy.
Baca Juga: Bea Cukai Balikpapan Musnahkan BKC Senilai Jutaan Rupee
KEK Kendal merupakan salah satu kawasan yang ditetapkan untuk mendukung pengembangan industri dan perdagangan di Jawa Tengah di bawah pengawasan Dinas Bea Cukai dan Darurat Semarang.
Kehadiran KEK tidak hanya mendukung pertumbuhan perekonomian lokal, namun juga berkontribusi signifikan terhadap perekonomian nasional melalui peningkatan ekspor dan penyerapan tenaga kerja.
Baca Juga: Pendidikan Bagi Pelajar, Adat, Adat Adat Adakan Diskusi 2 Hal Penting Ini
Badi mengatakan keberhasilan ekspor perdana PT PMI ini diharapkan bisa menginspirasi perusahaan lain untuk memanfaatkan fasilitas di KEK dan memperluas jangkauan pasarnya hingga internasional.
Dengan demikian, koordinasi antara pemerintah, pengusaha, dan pihak terkait lainnya diharapkan dapat terus mengembangkan perekonomian nasional.
Usai acara pembukaan ekspor, Bea Cukai Semarang terus melakukan pendampingan kepada eksportir agar memahami regulasi dan memanfaatkan peluang yang ada.
Bekerja sama dengan Departemen Bea Cukai dan PT. PMI telah berhasil memasuki pasar internasional dan diharapkan perusahaan Indonesia lainnya dapat mengikuti jejaknya.
Dengan demikian, ekspor dapat menjadi penggerak utama perekonomian nasional yang kuat dan berdaya saing. (Jepang)
Baca artikel lainnya… Bea Cukai Bandar Lampung konsisten musnahkan rokok ilegal, nilainya luar biasa
