Senator Terpilih Ini Minta Sanksi Hukum Kepada Hacker Dipertegas Dalam UU PDP

saranginews.com, JAKARTA – Lia Istifhan, senator terpilih asal Jawa Timur atau anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI), mengaku akun Google dan YouTube miliknya dikuasai peretas setelah bercerita tentang seseorang. . masalah. Belanja media digital.

Peristiwa ini hampir bersamaan dengan pembobolan ransomware Pusat Data Nasional (PDN) pada 20 Juni 2024.

BACA JUGA: Akun media sosial anggota DPD RI terpilih Lias Istifhanas diretas.

Lia mengaku kecewa karena Akun Google miliknya menjadi pusat data akses Google Foto dan Google Drive yang langganan aktifnya sebesar 2 terabyte (TB) per tahun.

“Ngomong-ngomong, akun Google saya terintegrasi sebagai akses ke Google Foto dan Drive, yang merupakan langganan resmi saya sebesar dua terabyte (TB) per tahun. “Jadi Google selalu menjadi mitra bisnis, dan saya yakin ini akan menjadi arsip momen-momen indah dalam kehidupan pribadi saya,” kata keponakan Gubernur Jawa Timur yang biasa disapa Ning Lia itu. Senin (1/7).

BACA JUGA: Dunia Hari Ini: Australia Sebut Peretas Rusia yang Lakukan Penyerangan

Ning Lia mengatakan semua data di Google Drive miliknya sudah tidak tersedia lagi.

Sementara itu, channel YouTube yang sudah berusia 10 tahun terdaftar sebagai partner resmi dan Google Adsense juga dikuasai oleh peretas.

BACA JUGA: Rekomendasi Grant Thornton untuk membuat cloud perusahaan lebih aman dari peretas

Ning Lia mengatakan, link https://www.donationalerts.com/r/lifeanimal saat ini mengelola alamat channel YouTube yang terintegrasi dengan Google atau Gmail di Belanda yaitu Prof. J.H. Bavincklaan 7, Amstelveen, 1183 AT, Belanda.

Senator terpilih dengan perolehan suara terbanyak di Tanah Air ini meminta pemerintah dan anggota DPR merevisi UU Perlindungan Data Pribadi.

Menurut Ning Lia, undang-undang PDP tidak cukup kuat untuk mencegah penjahat melakukan peretasan di luar negeri.

Ning Lia mengatakan: “Saya akan memperjuangkan kewenangan yang saya peroleh setelah diangkat menjadi anggota DPD RI, dan menyampaikan pertimbangan kepada DPR dan pemerintah untuk segera memperkuat tindakan hukum dan sanksi berdasarkan UU Perlindungan Data Pribadi.”

Selain itu, senator terpilih yang aktif di gerakan sosial ini menyarankan agar pemerintah bekerja sama dengan perusahaan digital seperti Google untuk melindungi informasi pribadi masyarakat.

Akibat peristiwa peretasan tersebut, Ning Lia mengaku pada 24 Juni 2024 lalu langsung mendatangi kantor resmi Google Indonesia di Pacific Century Place, SCBD Jakarta.

Namun, dia mengatakan pada saat itu bahwa pejabat keamanan mengatakan yurisdiksi Google di Singapura terbatas pada masalah hukum dan peretasan semacam itu.

Lebih lanjut, Ning Lia mengatakan jika pengambil kebijakan tidak menyikapi dengan memberikan sanksi tegas terhadap peretas atau hacker dalam UU PDP, maka kejadian kebocoran data pribadi baik yang melibatkan masyarakat maupun swasta akan terulang kembali. Sebab, saat ini sedang terjadi darurat peretasan data pribadi di Indonesia.

“Masyarakat membutuhkan perlakuan yang memadai terhadap subjek data dan akses pemulihan yang efektif. Saya tidak ingin masyarakat secara keseluruhan merasakan dampak pencurian data seperti yang saya alami,” kata Ning Lia (jum/jpnn).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *