saranginews.com, JAKARTA – Nutricia berkolaborasi dengan PrimaKu mengadakan diskusi dengan topik penanganan alergi susu sapi (CASS) pada anak dengan cepat dan benar sebelum terlambat.
Melalui webinar Nutrition Talk, Nutricia ingin menekankan dampak ASS dalam jangka pendek dan jangka panjang terhadap tumbuh kembang anak, serta pentingnya pengobatan yang akurat dan tepat agar anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal.
Baca juga: Cegah Stunting, Arutmin Gelar Pemeriksaan Kesehatan Gratis untuk Ibu Hamil
“Sebagai perusahaan yang fokus di bidang nutrisi di Indonesia, Nutricia menyadari bahwa ASS merupakan alergen makanan kedua dan paling umum dialami anak-anak Indonesia, sehingga pengobatan harus dilakukan secepat dan seakurat mungkin untuk menghindari dampak di kemudian hari,” ujar Direktur Danone Danone. Komunikasi Perusahaan. Arif Mujahidin.
“Sejalan dengan komitmen Nutricia dalam menghadirkan kesehatan bagi masyarakat, kami konsisten melaksanakan program Nutrition Talk untuk memberikan edukasi kepada orang tua tentang pentingnya gizi dan pola asuh untuk mendukung tumbuh kembang anak Indonesia yang optimal,” tambah Arif.
Baca juga: Bank Mandiri Lanjutkan Program Pelayanan Kesehatan untuk Abdi Dalem Ngayogyakarta
Dampak ASS dapat bervariasi dari ringan hingga berat dan dapat mempengaruhi berbagai sistem dalam tubuh.
Dalam jangka pendek, ASS dapat menimbulkan rasa tidak nyaman, serta kesulitan makan dan tidur. Dampak jangka panjang dapat berupa berat badan kurang optimal, malnutrisi, dan terhambatnya pertumbuhan.
Baca Juga: Pegadaian Ajak UMKM Lebih Cepat Unjuk Gigi di Brunei Darussalam
Selain itu, sifat alergi yang menetap dapat meningkatkan risiko terjadinya kondisi atopik lainnya, seperti asma atau eksim, di kemudian hari.
“Gejala ASD pada anak bisa bermacam-macam, namun yang paling umum adalah ruam kulit, gatal-gatal, bahkan diare. Selain itu, ASD juga bisa menyebabkan gangguan pernafasan yang serius, seperti anafilaksis. Secara umum, anak yang alergi susu sapi bisa terkena. alergi (mengalami remisi) seiring bertambahnya usia, biasanya antara usia tiga dan lima tahun. Namun, ada sejumlah kecil anak yang mungkin masih memiliki alergi di usia dewasa. “Pengobatan yang cepat dan tepat sangat penting untuk mencegah hal yang lebih serius efeknya dan memastikan anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal,” jelas Prof. Ph.D. Budi Setiabudiawan, SpA(K) selaku dokter spesialis anak, konsultan imunologi alergi.
Prof. Budi juga menekankan pentingnya mengenali gejala secara dini dan berkonsultasi dengan dokter agar bisa mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat.
Prosedur dan langkah penting lainnya yang harus dilakukan orang tua adalah menghilangkan susu sapi dari menu makanan anak, mencari sumber nutrisi alternatif yang mengandung zat gizi makro seperti karbohidrat, protein dan lemak, serta zat gizi mikro seperti vitamin dan mineral yang dibutuhkan untuk tumbuh kembang anak. Tahap selanjutnya adalah membaca label makanan dengan cermat dan memantau tumbuh kembang anak. Strategi pengobatan harus dilakukan dengan cepat dan tepat guna mengurangi dampak negatif ASS.