saranginews.com, Jakarta – Wakil Ketua MPR Listari Morjat mengatakan reformasi Dana Alokasi Khusus (DAK) Non Fisik untuk isu perempuan dan anak harus menjadi perhatian publik.
Oleh karena itu, ia menilai pemberdayaan dan perlindungan perempuan dan anak merupakan bagian dari langkah strategis pembangunan sumber daya manusia (SDM) nasional.
Baca juga: BNPT: Keterlibatan perempuan dan anak dalam terorisme menjadi tantangan bagi pemerintahan baru
“Para pengambil kebijakan di pusat dan daerah bersama masyarakat harus bisa bersinergi menggunakan DAK non fisik dalam mengelola isu pemberdayaan dan perlindungan perempuan dan anak di tanah air.” . , Sabtu (29/6).
Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) mengungkapkan pada Selasa (25/6) bahwa DAK Nanfisik telah diberikan pemerintah pusat sebesar Rp 101,7 miliar untuk 255 daerah sejak tahun 2021.
Baca juga: Lindungi Perempuan dan Anak dari Kekerasan, Prabhu-Jabran Akan Tingkatkan Kesehatan
Kemudian Rp120 miliar akan diberikan kepada 255 daerah pada tahun 2022, Rp132 miliar kepada 275 daerah pada tahun 2023, dan Rp132 miliar kepada 305 daerah pada tahun 2024.
Hibah ini dimaksudkan untuk membantu pemerintah daerah mengurangi kekerasan dan meningkatkan layanan bagi perempuan dan anak korban kekerasan, korban perdagangan manusia, anak yang berhadapan dengan hukum, dan perkawinan anak.
Baca Juga: Lolita Ira Bertekad Perjuangkan Suara Perempuan dan Anak
Menurut Listri, pengalokasian anggaran oleh pemerintah pusat harus dilakukan sesuai rencana yang telah disepakati.
“Pihak yang mengambil kebijakan daerah harus mempunyai tekad yang kuat untuk menggunakan DAK nonfisik untuk menyelesaikan permasalahan perempuan dan anak di daerah,” tegas Riri yang akrab disapa Sapa.
Anggota DPRD daerah pemilihan kedua Jawa Tengah ini menambahkan, komitmen negara dalam mengatasi permasalahan perempuan dan anak harus diperkuat untuk mengurangi kemungkinan meningkatnya insiden kekerasan yang dialami perempuan dan anak. Saat guncangan terjadi. Di sektor ekonomi.
Riri sangat berharap pemerintah terus melanjutkan berbagai upaya dalam proses pembangunan sumber daya manusia nasional termasuk pemberdayaan dan perlindungan perempuan dan anak untuk menciptakan generasi tangguh dan berdaya saing di masa depan. (mrk/jpnn)Jangan lewatkan video pilihan editor ini: