saranginews.com, BANTEN – Terminal LPG Tanjung Sekong akan memastikan peningkatan kinerja dan keandalan operasional dengan memasang beberapa teknologi baru untuk mendukung kelestarian lingkungan dan ketahanan energi Indonesia.
Berlokasi di Cilegon, Banten, terminal yang memasok 40% kebutuhan LPG Tanah Air ini dioperasikan oleh PT Pertamina Energy Terminal (PET), anak perusahaan PT Pertamina International Shipping (PIS), Sub Holding Integrated Marine Logistics (SH) Pertamina. . ) E.M.L.
Baca Juga: Gandeng B Delivery, PIS Perkuat Bisnis Angkutan LPG
Terminal ini meningkatkan kinerja dengan mengintegrasikan sistem teknologi canggih seperti Terminal Automation System, Digital Integrated Operating System (DIOS), pemanfaatan listrik tenaga surya dan lain-lain.
Peningkatan kinerja dan operasional terminal strategis ini diverifikasi langsung oleh Direktur Perencanaan Bisnis PIS Ika Suhendra dalam rangkaian kunjungan Management Walkthrough.
Baca Juga: SIG perluas bisnis di IKN dengan kepemilikan saham PT KLN sebesar 20,9%.
“Sebagai pemain utama di sektor logistik energi Asia Tenggara, PIS menjamin keunggulan operasional dan keandalan terminal Pet dan Tanjung Sekong untuk memenuhi kebutuhan energi Indonesia,” kata Eka.
Dengan penerapan teknologi baru tersebut, pada tahun 2024 Terminal Tanjung Sekong mampu mempertahankan BOR hingga 57 persen.
Baca juga: Teknologi Blockchain merambah berbagai industri, menjanjikan masa depan
Hal ini meningkatkan efisiensi waktu sandar kapal atau waktu pelabuhan terpadu sebesar 42,5 jam dengan 284 kunjungan kapal.
Berbagai pencapaian tersebut mendongkrak hasil produksi menjadi 1,28 MT atau lebih tinggi 11% dari rencana kinerja yang dianggarkan perusahaan (RKAP).
Berbagai investasi teknologi tersebut merupakan upaya penyediaan layanan terpadu mulai dari layanan maritim hingga logistik, jelas Eka. Oleh karena itu, kegiatan bisnis dapat lebih fokus dan memberikan solusi unggul bagi seluruh rantai pasok.
“Penggunaan teknologi modern menjadikan Terminal LPG Tanjung Sekong sebagai terminal LPG tercanggih di Indonesia. Akan menjadi yang terdepan dalam pengelolaan dan pendistribusian LPG di masa depan serta memberikan pelayanan terbaik khususnya terminal.” Dia menjelaskan.
Menurut Presiden PET Bayu Prostiono, kunjungan ini menunjukkan peran penting PET dalam mendukung pembangunan berkelanjutan bisnis ramah lingkungan SH IML.
“Sebagai pionir terminal ramah lingkungan kelas dunia, Terminal LPG Tanjung Sekong telah mengembangkan protokol keselamatan yang ketat, teknologi terkini, dan menerapkan berbagai inisiatif perlindungan lingkungan dengan standar internasional, menunjukkan komitmen SH IML dan Pertamina terhadap pembangunan berkelanjutan dan bersih. Nol Emisi di Indonesia 2060 , jelasnya.
Berbagai inisiatif ini berhasil mengurangi jejak karbon terminal sebesar 16,61 ton CO2 pada tahun 2023, atau ~97,5 tCO2e/tahun.
Tak hanya itu, Terminal Pet Tanjung Sekong merupakan terminal pertama yang mendapat Sertifikat Energi Terbarukan (REC) secara internasional dan telah mendapat Penghargaan Perlindungan Lingkungan Hidup Pemerintah dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia.
PET tercatat melakukan berbagai inisiatif lingkungan seperti pemasangan sel surya atau pembangkit listrik tenaga surya di Taman Nasional Ujung Kulon (chi/jpnn) dan kegiatan konservasi badak.