saranginews.com, JACARTA – Setiap guru memiliki pengalaman unik dalam belajar mengajar, termasuk kisah seorang guru yang akhirnya bekerja hingga pensiun.
Banyak cerita yang menarik minat masyarakat, hal inilah yang akan diungkapkan oleh penulis, guru dan guru membaca Suradi, MSi dalam buku barunya yang berjudul “Jalan Sunyi di Taman Bukit Duri: Guru yang Mengabdikan Dirinya untuk SMAN 8 Jakarta” itu akan terjadi. akan diterbitkan oleh Kakilangit, Prenada Media Group, Jakarta, pada pertengahan Juli.
BACA JUGA: Dosen ATVI Suradi Beri Kuliah di SMA Plus PGRI Cibinong
Seperti yang diketahui masyarakat di Indonesia, SMAN 8 Jakarta atau biasa dikenal dengan Smandel merupakan salah satu sekolah negeri yang mampu mempertahankan pendidikannya selama bertahun-tahun.
Di era zonasi dan rekognisi seperti saat ini, sekolah yang berlokasi di Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan ini telah mampu mewujudkan banyak keberhasilan dan strategi untuk menjaga nama baik, dan tentunya siswanya berhasil di bidang akademik dan non-akademik. akademisi. menjawab. .
BACA JUGA: Ikatan Alumni SMAN 8 Jakarta Selenggarakan Turnamen Golf Alumni SMA Melalui Piala Kemenpora Jabodetabek dan Piala IAS
Suradi yang juga mantan siswa dan pernah menjadi guru di SMAN 8 Jakarta selama 11 tahun (1989-2000) ini tidak hanya memiliki ilmu menulis mengingat karirnya yang panjang sebagai jurnalis, namun memiliki akses dan kemampuan komunikasi yang baik. di berbagai alumni SMAN 8 Jakarta.
Hal ini memudahkannya dalam mengumpulkan informasi dan penelitian tentang guru SMAN 8 Jakarta.
Baca juga: Wamenhan Herinndra: Kerja Sama Lintas Generasi di SMAN 8 Jakarta Kunci Persatuan
Menurut Suradi, buku yang dipersembahkan dalam rangka HUT SMAN 8 Jakarta ke-66 dan juga kepada dunia pendidikan di Indonesia ini memerlukan penelitian, wawancara dan penulisan sekitar 3 tahun.
Tentu saja, metode ini melakukan pekerjaan lain dan juga menulis surat yang berbeda.
“Yuk, bagi yang berminat bisa memesannya di nomor poster/booklet yaitu WA 08161155840,” kata Suradi, Sabtu (29/6).
Pengalaman 51 Guru dan 3 Direktur
Buku setebal 560 halaman ini berisi kisah 51 guru yang telah mengulas atau membagikan kisah mereka dan mengeditnya menjadi buletin yang mudah dibaca.
Cerita guru disertai gambar-gambar yang berkaitan agar para pembaca khususnya keluarga besar SMAN 8 Jakarta dapat merasakan kebahagiaan bersama guru dan gedung pendidikan.
Selain itu, para guru dan masyarakat umum juga dapat mengambil manfaat dari buku ini, mengingat terdapat ribuan siswa-siswa SMAN 8 yang tersebar di berbagai daerah dan berbagai profesi, mulai dari dokter, ekonom, birokrat, teknokrat, pengacara, guru, wirausaha dan lain-lain. pengusaha.
Selain kisah 51 guru tersebut, ada kisah kepemimpinan 3 kepala sekolah di saat penting yaitu Agusman Anwar yang lahir dari pesan utama “SMAN 8 Rajawali Emas : Cerdas, Tangguh dan Peduli” .
Kemudian upaya sutradara Rita Hastuti di masa Covid-19 dengan menggunakan metode dan strategi yang berbeda akhirnya membuat SMAN 8 tetap bertahan di puncak prestasinya.
Ketiga, tentunya Rektor saat ini, Mukhlis M Lizar, adalah pemimpin di era zonasi dan rekognisi.
Semua menghadapi tantangan sulit, namun kepemimpinan dan kerjasama tim yang baik akan melahirkan hasil terbaik.
Sampulnya yang cantik benar-benar terasa aura nostalgia bukunya. Kisah guru SMAN 8 diperkuat dengan kisah Direktur Guru Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Profesor Nunuk Suryani, M.Pd.
Sambutan dari Ketua Ikatan Alumni SMAN 8 yang juga Wakil Presiden Pertahanan RI Letjen TNI (Purn) M. Herindra, serta pemikiran para alumni SMAN 8 dan kalangan lainnya.
Suradi berterima kasih padanya atas hasil terbaik ini. Ada banyak kenangan, pemikiran dan cerita, masing-masing ada tempatnya di buku ini,
“Itulah yang ingin saya jahit: sejarah, dengan keberlangsungan guru dari masa sekolah awal sampai sekarang. Tentu saja sudah lama sekali, jaman sudah berubah total semua, tapi semangat belum berubah untuk kemaslahatan kita tercinta. sekolah: SMAN 8 di kawasan Taman Bukit Duri,” kata Suradi (jum/jpnn).
