saranginews.com, Jakarta – Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (Kemenkominfo) melalui Direktorat Jenderal Perekonomian, Kelautan, Informasi dan Komunikasi terus berinteraksi dengan IKN dengan mengadakan pertemuan mengesankan bertajuk “Sejauh Mana IKN” . datang?” Apakah pengembangannya sudah selesai?”
Septoriana Tancurry, Direktur Departemen Perekonomian, Kelautan, Informasi dan Komunikasi Kementerian Komunikasi dan Informatika, rencana relokasi Ibukota Kepulauan (IKN) merupakan upaya percepatan proses pembangunan, menjamin pemerataan dan memperluas kesempatan bagi wilayah timur Indonesia. Indonesia.
Artikel terkait: Polisi Kawal Persiapan HUT ke-79 RI di IKN, Apa Hasilnya?
“Pembentukan IKN diharapkan dapat menjadi katalis tumbuhnya pusat-pusat ekonomi baru di Kalimantan dan wilayah timur Indonesia pada umumnya,” kata Septoriana.
Ia menambahkan, Kota Manado dapat menjadi model dalam membangun smart city.
Baca Juga: Pj Gubernur Kaltim Himbau Warga Pemaluan Dukung IKN
“Seperti diketahui, Pemkot Manado berhasil meraih kategori Kabupaten/Kota Terbaik kategori Smart Management pada Anugerah Aksi Menuju Smart Cities Tahun 2021,” imbuhnya.
Septoriana menjelaskan kota pintar menunjukkan bagaimana teknologi digital dapat dimanfaatkan dalam perencanaan kota, khususnya dalam pemerintahan dan pelayanan publik.
Sekretaris Daerah Kota Manado Miclair CS Lacat menambahkan, Kota Manado sangat konsen terhadap penerapan smart city.
“Kami aktif melakukan perencanaan strategis dan pertemuan publik. Selain itu, kami mendukung konsep kota pintar dengan infrastruktur fisik, ICT, dan sosial,” kata Mickler.
Dr Firmananur, Direktur Sumber Daya Manusia, menjelaskan prinsip pembangunan ibu kota Indonesia adalah hijau, cerdas, inklusif, tangguh, dan berkelanjutan.
Menurut Kementerian PUPR, proses pembangunan IKN kini sudah mencapai 84 persen (data per Mei 2024).
Perkembangan Istana Negara dan Gedung Upacara mencapai 73,5% (Juni 2024), dan perkembangan kediaman menteri mencapai 91,7% (Juni 2024).
“Selain itu, kami melakukan pembangunan non fisik melalui peluang komunitas dan sosial budaya melalui pelatihan ulang dan peningkatan keterampilan komunitas, pemberdayaan digital, dan lain-lain,” kata Firmananur (mcr10/jpnn).
