HNW Dukung MKD Jatuhkan Sanksi Berat Kepada Anggota DPR Terbukti Main Judi Online

saranginews.com, Jakarta – Wakil Presiden MPR RI Dr. H. M Hidayat Noor Wahid, MA, mendukung Mahkamah Agung (MKD) untuk menghilangkan perjudian online di DPR.

Menurutnya, MKD DPR akan memberikan sanksi tegas kepada anggota RI yang terbukti terlibat perjudian online. 

Baca Juga: HNW sangat mengingatkan Indonesia untuk tidak mengikuti Thailand dalam melegalkan pernikahan sesama jenis

HNW dinilai mendesak karena jumlah korban akibat krisis perjudian online yang semakin meningkat dan diduga selain pihak eksekutif dan yudikatif, anggota DPR/DPRD juga turut terlibat. Dalam perjudian online.

Oleh karena itu, HNW DPRRI mengimbau MKD bertindak proaktif, profesional, dan serius, agar generalisasi terhadap seluruh anggota DPR tidak berujung pada pencemaran nama baik, hingga memberikan sanksi tegas kepada sekitar 80 anggota DPR.

Baca Juga: Hadiri Pondok Pesantren Haflah Takhruj Dar Al Mansoor, Pesan HNW untuk Penjaga

Hal ini disampaikan HNW menanggapi pernyataan Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Ivan Yustiavandana bahwa ada seribu orang yang diduga berjudi online di tingkat legislatif. 

“Kalau terbukti apa yang dilontarkan anggota MKD untuk menerapkan pembatasan ketat layak didukung, itu juga merupakan perubahan atas tuduhan generalisasi karena semua anggota DPR, wakil rakyat sudah mewakili rakyat. Situasi perjudian internet,” dia katanya, Sabtu (29/6) seperti dimuat dalam siaran pers di Jakarta.

Baca juga: Khotbah Duet Ennis-Kesang di Pilkada Jakarta, HNW: PKS Bijaksana Menerjunkan Calon Wakil Gubernur 

HNW menjelaskan, MKD harus menegakkan aturan sesuai kapasitasnya, seperti menjunjung tinggi etika anggota DPR dan nama baik DPR, sehingga MKD harus proaktif dan profesional dalam mengusut permasalahan tersebut.

Undang-undang no. Hal ini sesuai dengan tujuan pembentukan MKD pada Pasal 119 UU UU No. tentang MPR, DPR, DPD dan DPRD. 13 Tahun 2019 yaitu “melindungi dan membela kehormatan dan harkat dan martabat DPR sebagai lembaga perwakilan rakyat”. 

Menurut Ddia, pengusutan menyeluruh yang dilakukan MKD juga akan memastikan seorang anggota DPR bisa cepat diberi sanksi jika terbukti bersalah.

Oleh karena itu, PPATK harus segera melaporkan nama-nama tersangka tersebut ke MKD DPRRI agar MKD bisa segera menyelesaikannya. Yang salah akan diberi sanksi, namun anggota DPR yang tidak terlibat tidak akan dipermalukan. . Dan yang terpenting juga menjaga nama baik DPR RI,” ujarnya.

“Jika DPR RI mengecualikan lembaga negaranya dari perjudian online, maka seluruh lembaga negara eksekutif dan yudikatif harusnya sekaligus membantu menyelamatkan Indonesia dari darurat perjudian online,” imbuhnya.

Pria yang tergabung dalam Komisi VIII DPR ini berkali-kali menyatakan Indonesia darurat perjudian online, begitu pula Presiden dan Menteri Komunikasi dan Informatika.

Oleh karena itu, pemerintah harus menjadi garda terdepan dalam pemberantasan perjudian online dan semua pihak harus bekerja sama untuk memberantas kejahatan perjudian online.

Di masa lalu, ia menentang pemberian bantuan sosial kepada keluarga penjudi online yang berada dalam kemiskinan, seperti yang diusulkan oleh Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan. 

Selain itu, HNW mengingatkan Satgas Judi Online yang dibentuk pemerintah untuk segera bertindak jujur ​​dan terkoordinasi.

Jangan hanya mengedepankan pencegahan, pastikan dan tidak memihak agar bisa menangkap bandar judi online dan memusnahkannya habis-habisan.

“Kelompok sel harus bertindak lebih cepat dan konkrit. Masalah perjudian online ini disebutnya tidak hanya berdampak pada anggota DPR/DPRD, tapi juga lebih merambah ke profesi lain, termasuk eksekutif, yudikatif, bahkan TNI dan Polri,” ujarnya. . 

HNW menambahkan, KPAI mencatat 80.000 anak di bawah usia 10 tahun menjadi sasaran perjudian online, dan sekitar 400.000 remaja berusia 10 hingga 20 tahun juga telah terpapar perjudian online.

Oleh karena itu, Presiden KPAI mengatakan anak-anak Indonesia menghadapi darurat perjudian online.

“Untuk etika dan penegakan hukum di DPR dan penegakan hukum, pihak-pihak yang seharusnya memimpin, seperti pejabat publik, anggota DPR/DPRD, lembaga eksekutif, lembaga yudikatif, harus menindak tegas pihak-pihak tersebut, termasuk taruhan judi online. Satgas Penghapusan perjudian online,” katanya. 

“Untuk melindungi Indonesia dari darurat perjudian online, bonus demografi harus menjadi bonus demografi emas positif, bukan untuk seseorang yang tidak takut dengan aura negatifnya karena “diizinkan” menjadi penjahat atau korban perjudian online.” dia menyimpulkan. (Jepang)

Baca artikel lainnya… Masjid Al Aqsa dan Koalisi Internasional Lindungi Palestina Terima Delegasi, HNW: Mereka Bangga

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *