saranginews.com, JAKARTA – PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) (IDX: PGEO) aktif membangun kerja sama dengan berbagai pihak untuk mengembangkan potensi energi panas bumi sebagai tulang punggung transisi energi nasional.
Bersama PT Elnusa Tbk (Elnusa), PT PGAS Solution (PGASOL), dan PT Pertamina Maintenance and Construction (PertaMC), PGE menandatangani Perjanjian Studi Bersama (JSA) untuk mengembangkan solusi teknis, termasuk peluang beberapa produk utama dalam negeri. Komponen Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi.
Baca juga: Jadi Masa Depan Bisnis EBT, Potensi PGEO Menjanjikan Indeks LQ45
PT Pertamina (Persero) Direktur Strategi, Portofolio dan Pengembangan Bisnis Bpk. A. Salyadi Saputra menghadiri penandatanganan JSA Geothermal Center of Excellence yang diselenggarakan di Grha Pertamina, Jakarta pada Kamis (27/6).
Turut hadir pula CEO Pertamina Energi Baru dan Terbarukan (PNRE) John Annis, CEO PGE Julfi Hadi, Direktur Keuangan Elnusa Stanley Iriawan, CEO Elnusa Sabaruddin, CEO PGASOL Sabaruddin, dan CEO PertaMC Andry Widiasti.
Baca: Kilang Internasional Pertamina Raih Penghargaan Atas Kontribusi Besar Penerimaan Pajak
Kehadiran langsung para pimpinan perusahaan yang bekerjasama menunjukkan pentingnya JSA yang melakukan diskusi, kajian, forum berbagi informasi dan kajian bersama untuk pengembangan energi panas bumi.
Direktur Strategi, Portofolio dan Pengembangan Bisnis A. Salyadi Saputra PT Pertamina (Persero) mengucapkan terima kasih atas kerja sama strategis untuk mewujudkan center of excellency panas bumi sebagai penyedia solusi teknologi panas bumi di Indonesia.
Baca: Pertamina dan KBRI Aljazair berkolaborasi dalam Foyer Internationale d’Alger 2024
“Ini merupakan inisiatif strategis bagi Pertamina yang telah mengelola energi panas bumi di Indonesia selama lebih dari 40 tahun. Kerjasama ini diharapkan dapat mendukung PGE dalam mencapai visinya menjadi one-of-a-kind company in green energy dengan kapasitas panas bumi terbesar di dunia,” kata A. Salyadi Saputra.
Direktur Utama Pertamina New and Renewable Energy (PNRE) John Annis mengatakan energi baru dan terbarukan, khususnya energi panas bumi yang dikelola PGE, merupakan masa depan Pertamina dan bisnis di Indonesia.
John mengatakan pengembangan energi panas bumi menghadapi banyak tantangan dan salah satu solusinya adalah efisiensi agar tetap kompetitif.
“Upaya menghadirkan center of excellence di Indonesia akan membantu PGE lebih efisien dalam mengembangkan energi panas bumi,” kata John Annis.
Direktur Utama PGE Julfi Hadi menjelaskan, penandatanganan JSA ini merupakan langkah strategis PGE dan mitranya untuk mengoptimalkan pengembangan energi panas bumi dengan memanfaatkan kemampuan dan keahlian teknis industri lokal.
Ia mengatakan inisiatif tersebut merupakan upaya unik yang patut mendapat pujian karena akan melahirkan inovasi dan kolaborasi berbeda untuk menciptakan portofolio teknologi energi terbarukan yang besar dan terintegrasi di masa depan.
“Kami optimistis potensi besar energi panas bumi dapat menjadi motor penggerak percepatan transisi menuju energi ramah lingkungan,” kata Julfi Hadi.
Kajian bersama terkait potensi pengembangan portofolio bisnis JSA ini mencakup namun tidak terbatas pada: 1) pabrikan heat exchanger, 2) jasa operasi dan pemeliharaan panas bumi, 3) pabrikan menara pendingin, dan 4) EPCC dan konstruksi pipa.
Direktur Utama Elnusa Bachtiar Soeria Atmadja mengatakan, kerja sama Elnusa dengan PGE saat ini bukanlah yang pertama.
Oleh karena itu, lanjutnya ditegaskan, Elnusa sangat menyambut baik dan siap mendukung serta berkontribusi dalam pengembangan industri panas bumi.
“Kemitraan dan kolaborasi ini menunjukkan komitmen Elnusa untuk terus berinovasi dan memberikan kontribusi berarti bagi sektor energi terbarukan yang terus berkembang.
Direktur Utama PGASOL Sabaruddin juga menyampaikan bahwa transformasi energi merupakan tugas baru bagi kita semua.
“Saya sangat mengapresiasi kerjasama yang bermanfaat ini. Kami optimis dan akan mendukung negara dalam inovasi sektor transisi energi nasional, salah satunya melalui kajian bersama,” kata Sabaruddin.
Direktur Utama PT PertaMC Andry Widiasti menyatakan siap mendukung dan bekerja sama dalam pengembangan energi panas bumi di PGE melalui kerja sama Pertamina Group.
PertaMC, anak perusahaan PT Pertamina Patra Niaga Subholding Commercial & Trading (C&T), fokus pada layanan pabrik yang meliputi pemeliharaan, konstruksi, inspeksi teknis dan penyediaan tenaga kerja, serta konsultasi yang melayani seluruh lini bisnis Pertamina.
“Selanjutnya, dukungan PertaMC tidak hanya pada produksi bensin dan gas, tetapi juga produksi energi baru terbarukan sebagai upaya berkontribusi terhadap penurunan emisi net zero,” kata Andry Widiasti.
Oleh karena itu, PertaMC senantiasa memperkuat komitmennya untuk menjadi mitra yang dapat diandalkan dan dipercaya oleh para pemangku kepentingan dengan menciptakan Pertamina Beyond Synergy dengan menciptakan nilai berkelanjutan, meningkatkan dan meningkatkan kapabilitas dan bisnis perusahaan.
Kolaborasi tersebut merupakan inisiatif PGE sebagai garda terdepan Pertamina dalam transisi energi nasional.
JSA akan mendorong perusahaan-perusahaan energi dan teknik dalam negeri untuk memanfaatkan potensi kemampuan manufaktur, terutama untuk membuat pengembangan panas bumi lebih terjangkau, sekaligus menciptakan ekosistem panas bumi yang baru dan terdepan.
Saat ini sebagian besar teknologi yang digunakan dalam pengembangan panas bumi masih diimpor.
Selain itu, JSA merupakan langkah maju dalam mendiversifikasi model bisnis dan menciptakan nilai dari teknologi panas bumi melalui aliran pendapatan baru dan mengeksplorasi potensi bisnis di luar ketenagalistrikan (lebih dari listrik).
Melalui kemitraan dengan Pertamina Group, PGE yakin bahwa ekspansi untuk menghasilkan aliran pendapatan panas bumi di masa depan akan meningkatkan keunggulan kompetitif, mendorong inovasi dan daya tarik komersial.
Julfi Hadi menegaskan, sebagai perusahaan energi ramah lingkungan kelas dunia, PGE berinovasi dan berkolaborasi dengan mitra untuk memajukan sektor panas bumi.
Panas bumi merupakan sumber energi nihil emisi yang potensinya melimpah, apalagi berpotensi mengembangkan berbagai wilayah kerja panas bumi (WKP) PGE hingga 3 GW.
“Potensi panas bumi harus terus dikembangkan agar berperan lebih besar dalam transisi energi,” tegas Julfi Hadi.
Vice President Corporate Communications PT Pertamina (Persero) Fadjar Djoko Santoso mengatakan potensi panas bumi dapat menjadi sumber energi baru terbarukan untuk mendukung ketahanan energi nasional.
Menurut dia, kerja sama pemangku kepentingan akan memperluas pemanfaatan energi panas bumi.
“Kita dorong penurunan emisi salah satunya melalui panas bumi. Kita tingkatkan ketahanan energi nasional salah satunya melalui panas bumi,” pungkas Fadjar.
Sebagai perusahaan terdepan di sektor transisi energi, Pertamina berkomitmen mendukung tujuan net zero emisi tahun 2060 dengan mendorong program-program yang berdampak langsung pada pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).
Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social and Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasional Pertamina. (mrk/jpnn) Dengar! Video Pilihan Editor: