saranginews.com, JAKARTA – Sebagai anggota Sekjen PDI Perjuangan Histo Cristianto, Kusnadi meminta perlindungan kepada Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK), Jumat (28/6).
Kusnadi didampingi tiga pengacaranya, Ronnie Talapsi, Petros Celestinos, dan Jamie, saat meminta bantuan.
Baca Juga: Penyitaan dokumen PDIP simpan poin-poin penting politik
Rooney, Kusnadi mencari perlindungan karena punya akses ke penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Dikatakannya, selain itu, Kusnadi ditemui sembarangan saat ditemui pada Senin (6/10) dan meminta perlindungan agar kejadian serupa tidak terulang kembali.
Baca juga: Yuso Kritik Penyidikan Hestoo, Sebut UU Makin Buruk di Akhir Pemerintahan Jokowi
“Kami melihat (Kusnady) diperlakukan tidak adil, melanggar hukum, melanggar hak-haknya sebagai warga negara,” kata Rooney di kantor LPSK, Jumat.
Sementara itu, Richard Eliezer, mantan pengacara Bharada, mengatakan Kusnadi diperiksa Senin pekan lalu terkait penipuan yang dilakukan penyidik AKBP KPK Rossa Purbo Bekti.
Baca Juga: Masyarakat Lihat, Strategi Anti Hasto Tak Dilegalkan
Menurut dia, Senin lalu, Kusnadi tak ada kaitannya dengan persoalan hukum, namun koper Piaz Karan disita penyidik KPK.
“Perilaku represif tidak sejalan dengan peraturan perundang-undangan yang ada,” kata Rooney.
Ia juga mengatakan LPSK mempunyai kewenangan untuk melindungi Kusnadi agar penyidik KPK tidak sembarangan mengusut kasus tersebut.
“Hal ini dalam ranah mencari keadilan dan hak konstitusional agar dilindungi dengan baik,” kata Rooney.
Sebelumnya, Kusnadi mengajukan pengaduan ke Komnas HAM dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait dukungan Rossa Purbo Bekti.
Kusnadi dan tim pengacaranya menilai bos Porbo Bekti melanggar hukum dengan menggeledah Kusnadi secara ilegal dan menyita properti Berbs, warga asli Jawa Tengah. (ast/jpnn)
Baca postingan lainnya… Mantan Ketua YLBHI mengapresiasi kasus ekstra-hukum Hasto
