saranginews.com, Jakarta – Kantar Indonesia, Divisi Komisi Global, merilis laporan terbarunya, Brand Footprint Indonesia 2024.
Brand Footprint merupakan studi tahunan yang dilakukan Kantar untuk mengukur merek yang disukai konsumen.
Baca Juga: Hasil Riset IPSOS: Shopee menjadi situs e-commerce yang paling direkomendasikan konsumen
Laporan ini mencakup lebih dari 550 merek di lima kategori barang konsumsi cepat saji (FMCG), yaitu makanan, minuman, susu, perawatan rumah, dan perawatan pribadi.
Indeks Dampak Indonesia tahun ini mencakup 97 persen rumah tangga di kota besar dan kecil di Indonesia, dari total populasi rumah tangga sebanyak 70 juta jiwa.
Baca Juga: Statista dan Populics, Perluas Data Didorong oleh Customer Insights
Managing Director Kantar Indonesia, International Board Division Venu Madhav mengatakan, kondisi perekonomian Indonesia pada awal tahun 2024 menunjukkan ketahanan dengan pertumbuhan produktivitas yang baik sekitar 5 persen.
Venu Madhav dalam keterangan resminya, Jumat (28/6), “Pada nafas terakhir, belanja rumah tangga Indonesia meningkat sembilan persen dibandingkan tahun lalu, hampir dua kali lipat pertumbuhan PDB.”
Baca Juga: WhatsApp Luncurkan Fitur Flow, Bisa Beli Sambil Ngobrol
Menurut Venu Madhav, besarnya pengeluaran masih dipengaruhi oleh kenaikan harga dan masyarakat lebih percaya diri untuk membeli lebih banyak setelah perubahan inflasi pada tahun-tahun sebelumnya.
Kebiasaan berbelanja baru ini mempengaruhi konsumen untuk memilih merek yang dibelinya.
“Situasi ini tentu memberikan tantangan tersendiri bagi pelaku industri FMCG untuk terus memilih konsumen,” ujarnya seraya menambahkan, berikut beberapa fakta menarik dari kajian Brand Footprint tahun ini:
– Produk FMCG masih menjadi prioritas pembelian masyarakat Indonesia di semua kalangan ekonomi dan demografi. Hal ini menjadi peluang bagi para pelaku industri FMCG untuk menjadi bagian dari prioritas masyarakat dalam berbelanja.
– Kesamaan dari sepuluh merek teratas dalam studi Brand Footprint adalah bahwa merek-merek tersebut dibeli oleh setidaknya 60 persen masyarakat Indonesia, atau setara dengan 42 juta rumah tangga.
– Selain fakta bahwa 60 persen orang telah membeli, kesamaan lain yang mereka miliki adalah bahwa 10 perusahaan teratas membeli 14 kali atau lebih dalam setahun.
Selain itu, Senior Marketing Manager Kantar Indonesia, World Board Division Corina Fajriani, dalam studi pelacakan merek tahunan, Kantar menggunakan metode yang disebut Consumer Reach Point (CRP) untuk mengukur sejauh mana merek dapat menjangkau konsumen.
CRP adalah metrik yang menghubungkan tingkat penetrasi, yaitu jumlah rumah tangga yang membeli suatu merek, dan frekuensi pembelian konsumen.
“Dengan kata lain, nilai CRP memberikan gambaran seberapa kuat hubungan antara merek dengan pelanggannya,” kata Corina Fajriani dari Top 10 Ranking.
Pada edisi tahun ini, Indomie terus mempertahankan posisi teratas sebagai merek FMCG yang paling dicintai di Indonesia.
Jabatan tambahan di kelas 2 hingga 8 juga dipertahankan dengan nama yang sama seperti tahun lalu, yaitu: SoKlin, Mie Sedaap, Royco, Roma, Kapal Api, Indofood, dan Nabati.
Daia menduduki peringkat 10 besar tahun ini dengan nilai lebih dari 800 juta, yang berarti Daia dipilih pelanggan sebanyak 800 juta kali selama tahun 2023.
Menariknya, 7 dari 10 peringkat teratas adalah merek makanan.
Satu-satunya jenis minuman yang masuk dalam peringkat 10 teratas adalah kopi, dimana 65 persen rumah tangga Indonesia mengonsumsi kopi setidaknya 20 kali dalam setahun.
Hal ini menunjukkan bahwa rumah tangga Indonesia lebih memilih kopi dibandingkan minuman lain, seperti teh atau sirup, dibandingkan dengan merek baru (Rising Star Brands) yang masuk dalam 100 besar.
Dengan Penambangan
Naik 26 peringkat dari tahun lalu, Le Minerale berhasil menembus 100 besar peringkat merek tahun ini.
Strategi Le Minerale menawarkan beragam pilihan ukuran kemasan, meningkatkan kehadiran dan ketersediaannya, memungkinkan Le Minerale memenuhi banyak kebutuhan dan preferensi pelanggan, sehingga setiap orang dapat menikmati manfaatnya kapan saja.
Ini milikku
Tampil sebagai produk susu kemasan pertama kali di tahun 2020, Milk berhasil menembus 100 besar brand tracking rating tahun ini.
Ciri khas Milku adalah berbahan dasar susu sapi Belgia, ukuran kemasan sesuai keinginan konsumen (200 ml) dan harga yang dihadirkan sesuai dengan dompet konsumen.
Dengan strategi tersebut, Milku berhasil menjangkau lebih dari 40 persen rumah tangga Indonesia dan menjadikan Milku sebagai susu cair pilihan anak-anak.
Managing Director Kantar Indonesia, Global Board Division Venu Madhav menambahkan bahwa studi internasional ini memberikan wawasan komprehensif mengenai industri FMCG yang terus menunjukkan ketahanan dan kemampuan beradaptasi meskipun terjadi kenaikan harga yang tidak terlalu besar.
Dia mengatakan banyak merek telah mampu menumbuhkan dan memperluas basis pembeli mereka dengan merespons kebutuhan dan preferensi pelanggan secara cepat.
Hal ini menunjukkan bahwa pertumbuhan merek dapat dicapai dengan merespon secara cepat perubahan perilaku konsumen.
Oleh karena itu, saya dan seluruh tim Kantar Indonesia mengucapkan selamat kepada seluruh pemenang Brand Footprint Awards 2024, Venu Madhav (mar1/jpnn)