Indonesia Kembalikan Kerangka 9 Tentara Jepang Era Perang Dunia II

saranginews.com, Jakarta – Pemerintah Indonesia akan mengembalikan sembilan kerangka tersangka tentara Jepang pada Perang Dunia II. 

Sejarah mencatat, pada tahun 1944, wilayah yang kini bernama Indonesia menjadi teater Perang Dunia II. Perang terjadi di banyak tempat dan banyak cerita yang diceritakan. 

Baca Juga: Nissan Aria, Mobil Listrik Terpopuler di Jepang Debut di GIIAS 2024

Terjadi pertempuran antara pasukan Jepang dan Amerika di Kepulauan Biak – Namfor di Papua. Setelah berjalan selama 80 tahun, tim teknis gabungan Indonesia dan Jepang berhasil mengumpulkan 9 kerangka manusia yang diduga kuat merupakan tentara Jepang yang gugur di Kabupaten Biak Namphore, Provinsi Papua pada Perang Dunia II.

Kerangka tersebut kini sudah tiba di Jakarta untuk dilakukan penelitian lebih lanjut keasliannya menggunakan tes DNA di BRIN, kata Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek), Hilmar Farid, di Jakarta, Jumat (28 /6) ). .

Baca juga: Ultraman Tiba di Jakarta, Konvensi Penggemar Super Hero Jepang!

Penemuan sembilan kerangka ini merupakan hasil positif setelah ditandatanganinya perjanjian kerja sama antara pemerintah Indonesia pada tahun 2019, dalam hal ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan Kedutaan Besar Jepang, upaya penggalian untuk sisa-sisa tentara Jepang yang gugur pada Perang Dunia II khususnya di wilayah Papua. 

“Terlepas dari sejarah masa lalu, tujuan kami adalah untuk mengagungkan masyarakat atas upaya ini, sekaligus sebagai pengingat agar tidak terjadi lagi di masa mendatang,” ujarnya.

Baca Juga: Jepang Bersedia Bantu Indonesia Atasi Ketimpangan Ekonomi

Tim teknis gabungan Indonesia dan Jepang dibentuk sesuai dengan kesepakatan yang dicapai kedua negara. Pada tanggal 25 Juni 2019, telah dilakukan penandatanganan perjanjian antara Pemerintah Jepang dan Pemerintah Republik Indonesia mengenai penggalian, pengumpulan dan pemulangan jenazah tentara Jepang yang gugur di Provinsi Papua dan provinsi-provinsi pada masa Perang Dunia Kedua di tahun 2019. Dunia. Papua Barat.

Implementasi perjanjian tersebut terhambat karena pandemi melanda dunia. 

Pada tanggal 21 Juni 2022, pemerintah Indonesia dan Jepang menandatangani perpanjangan perjanjian yang berlaku hingga tanggal 24 Juni 2025.

Pihak yang bertanggung jawab atas implementasi perjanjian ini adalah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan Kementerian Kesehatan, Perburuhan dan Kesejahteraan Jepang. Kedua pihak membentuk tim teknis gabungan yang dipimpin oleh perwakilan pemerintah Indonesia.

Pengaturan lebih rinci mengenai pelaksanaan Perjanjian ini dirumuskan dalam Prosedur Operasi Standar. 

Tim Teknis Gabungan 2024 melakukan operasi di Pulau Biak pada 20-30 Mei. Tim berhasil mengumpulkan sejumlah besar kerangka yang diperkirakan berjumlah 9 individu tentara Jepang yang gugur.

Jumlah tersebut terbilang rendah karena terdapat puluhan ribu tentara Jepang di kepulauan Biak – Numfor pada masa perang. 

Kegiatan ini berupaya memenuhi prinsip keilmuan, pendidikan, kesehatan dan memperhatikan aspek sosial budaya. Oleh karena itu, salah satu tolok ukur keberhasilannya adalah keberhasilan penerapan prosedur operasi standar yang disepakati bersama untuk pertama kalinya.

“Berdasarkan keberhasilan dan evaluasi tersebut, kami berharap penerapan standar operasional prosedur pada operasional selanjutnya akan membuahkan hasil yang lebih baik,” ujar Direktur Perlindungan Budaya, Judy Vahjudin.  

Penggalian, pengumpulan, dan pemulangan jenazah tentara Jepang yang gugur tidak hanya sebatas mengidentifikasi jenazah tentara Jepang atau jenazah tentara non-Jepang.

Lebih dari itu, acara tersebut diharapkan bisa mengungkap detail siapa namanya dan siapa keluarganya kini. 

Jadi, acara ini penuh dengan keutamaan kemanusiaan yang menjadi salah satu nilai yang dijunjung tinggi oleh masyarakat Indonesia, imbuhnya. 

Langkah selanjutnya adalah pulang. Harapan untuk mencapai langkah ini dalam waktu dekat setelah identifikasi berhasil.

Pada saat yang sama juga dilakukan upaya untuk memperoleh keinginan pemerintah daerah dan masyarakat setempat untuk kemudian dikomunikasikan kepada pemerintah pusat.

Rumusan ini akan disampaikan kepada pemerintah Jepang untuk memfasilitasi pembangunan ekonomi dan sosial yang bermanfaat bagi masyarakat lokal, pelestarian sumber daya sejarah dan pariwisata di Kabupaten Biak Numfor.

Kemendikbud mengucapkan terima kasih kepada Penjabat (Pj.) Bupati Biak Numfor dan seluruh masyarakat Kabupaten Biak Numfor, serta tenaga ahli dari Badan Riset dan Inovasi Nasional. (esy/jpnn)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *