saranginews.com, GRESIK – Menteri Investasi/Ketua Badan Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia berjanji akan mempercepat kontrak karya PT Freeport Indonesia.
Pernyataan Bahlil didasari keseriusan Freeport membangun smelter di Gresik, Jawa Timur.
Baca juga: Pabrik Peleburan Tembaga Freeport Diresmikan di Gresik, Menteri Koordinator Airlanga: Ini yang Terbaik
“Rasanya agak tidak adil jika kita tidak memberikan perpanjangan tambahan,” kata Bahlil saat meresmikan pengoperasian smelter Freeport Indonesia di kawasan Java Integrated Industrial and Port (JIPE) di Gresik, Jawa Timur. Kamis (27/6).
Bahlil menambahkan, Freeport-McMoRan juga setuju untuk meningkatkan kepemilikan saham pemerintah Indonesia.
Baca Juga: Dukung Transformasi Digital, Pegadian Hadir di Asia Tech Product Development Conference 2024
“Kami akan ambil tambahan saham sebesar sepuluh persen,” tambah Bahlil.
Selain itu, Freeport Indonesia juga berencana membangun smelter di Papua. Bahlil mengatakan pembangunan smelter di Papua penting bagi masyarakat provinsi kaya sumber daya tersebut.
Baca juga: Freeport Indonesia Kembali Cetak Sejarah, Smelter Gresik Mulai Beroperasi
Oleh karena itu, Bahlil menegaskan pemerintah akan mempercepat proses perpanjangan kontrak Freeport Indonesia.
Tergantung, kalau Freeport juga memenuhi syarat (selesai, AD), kita percepat, kata Bahlil.
Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) 2015-2019 menambahkan, asing tidak lagi menguasai saham yang dimiliki Freeport Indonesia.
Saat ini 51 persen saham perusahaan pertambangan itu dikuasai pemerintah Indonesia.
“Kalau ditambah sepuluh persen lagi berarti 61 persen sudah menjadi milik pemerintah Indonesia. Jadi kalau hanya untuk negara kita, kenapa harus dipersulit?” kata menteri yang merupakan salah satu negosiator perpanjangan kontrak kerja Freeport.
Pada tahun 1967, Freeport-McMoRan mendirikan PT Freeport Indonesia, yang pada tahun 1967 memenangkan kontrak karya pertama tambang tembaga di Timika.
Kontrak kerja yang berlaku selama 30 tahun itu diperpanjang pada tahun 1991. Freeport kemudian mendapat perjanjian kerja kedua yang berlaku selama 30 tahun.
Terkait kesepakatan ke depan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) ingin Freeport melepas sebagian saham mayoritasnya ke pemerintah Indonesia.
Selain itu, Presiden ke-7 RI meminta pembangunan smelter untuk semakin memperpanjang kontrak kerja Freeport.
Pertengahan November tahun lalu, Presiden Jokowi bertemu dengan Chairman dan CEO Freeport-McMoRan Inc saat berkunjung ke Amerika Serikat (AS). Richard C.Adkerson.
Dalam pertemuan tersebut, kedua belah pihak membahas peningkatan 10 persen kepemilikan pemerintah Indonesia di Freeport dan pembangunan smelter.
Terakhir, Presiden Jokowi menginstruksikan para menterinya untuk memperpanjang kontrak kerja Freeport yang berlaku hingga 2061. (saranginews.com) Jangan lewatkan video Pilihan Editor ini:
Baca artikel lainnya… Rencananya, smelter Freeport Yunani akan beroperasi pada Juni 2024